kaca mata
Tampilkan postingan dengan label asuransi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label asuransi. Tampilkan semua postingan

Senin, Mei 09, 2016

Asuransi Jiwa Rp. 12.000 Per Hari

- 0 komentar
Dapatkah Anda membayangkan uang Rp. 12.000 perhari dapat digunakan untuk keperluan apa saja ?
Mungkin untuk 1x makan siang yang sederhana atau mengisi 2 liter bensin ?

Nilai tukar yang dapat diperoleh dari nilai Rp. 12.000 termasuk minimal untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari, namun dapatkah Anda bayangkan bila nominal Rp. 12.000 terus kita lakukan setiap hari selama HANYA 10 tahun akan mendatangkan manfaat yang luar biasa.

Bagaimana caranya Rp. 12.000 perhari atau Rp. 350.000 perbulan selama 10 tahun dapat mendatangkan 5 (lima) MANFAAT sekaligus ?

Mari kita simulasikan manfaat yang dapat diperoleh dengan menyisihkan HANYA Rp. 12.000 perhari :
  1. Proteksi asuransi jiwa dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp. 175 juta sampai umur 99 tahun.
  2. Bila memenuhi salah satu dari 34 kondisi kritis maka akan mendapatkan Uang Pertanggungan sebesar Rp. 75 juta.
  3. Bila mengalami cacat atau meninggal dunia akibat kecelakaan maka akan mendapatkan Uang Pertanggungan sebesar Rp. 50 juta.
  4. Bila menjalani rawat inap di rumah sakit maka akan mendapatkan tunjangan harian rawat inap sebesar Rp. 120.000 / hari.
  5. Mendapatkan nilai tunai dengan asumsi imbal hasil investasi 15% pertahun pada usia ke 60 sebesar Rp. 1.828.590.000.
Ilustrasi : pria, usia 24 tahun, tidak merokok, imbal hasil investasi 15% pertahun.
Silakan hubungi kami untuk ilustrasi sesuai dengan kondisi yang Anda inginkan. Kami akan membuatkan dan memberikan konsultasi secara gratis.

Sesuai pepatah "Menabung Pangkal Kaya" maka demikian juga hasil yang akan kita dapatkan HANYA dengan menyisihkan Rp. 12.000 perhari selama 10 tahun untuk proteksi asuransi jiwa sampai umur 99 tahun.

[Continue reading...]

Asuransi Pendidikan Rp. 1 Juta Per Bulan

- 0 komentar
Pernahkah Anda tahu bahwa sekitar pertengahan tahun 1980-an bahwa uang pendidikan sekolah untuk SMA hanya sekitar Rp. 20 ribu perbulan ?
Untuk saat ini maka uang pendidikan sekolah tersebut dipastikan harus diatas Rp. 1 juta perbulan, ini berarti dalam rentang waktu sekitar 30 tahun terdapat kenaikan sebesar 4.900 %.

Jadi bila saat ini Anda baru mempunyai anak yang berusia balita, maka sejak sekarang harus mempersiapkan asuransi pendidikan untuk anak Anda kelak.
Caranya mudah, mari kita sisihkan penghasilan kita cukup dengan Rp. 1 juta perbulan sehingga mendapatkan 5 (lima) manfaat sekaligus yaitu :
  1. Proteksi asuransi jiwa dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp. 300 juta sampai umur 99 tahun.
  2. Bila mengalami cacat atau meninggal dunia akibat kecelakaan maka akan mendapatkan Uang Pertanggungan sebesar Rp. 150 juta.
  3. Bila menjalani rawat inap di rumah sakit maka akan mendapatkan tunjangan harian rawat inap sebesar Rp. 500.000 / hari. 
  4. Memberikan perlindungan pada Tertanggung Utama (anak) hingga usia 25 tahun dengan membebaskan pembayaran premi jika Tertanggung Tambahan (ayah / ibu) memenuhi kriteria salah satu dari 33 kondisi kritis, mengalami cacat total dan tetap, atau meninggal dunia.
  5. Mendapatkan dana pendidikan pada tahun ke 10 sebesar Rp. 156.469.000, dan bila tidak diambil pada tahun ke 20 maka dana pendidikan akan berkembang menjadi sebesar Rp. 548.150.000.
Ilustrasi : anak usia 2 tahun, ibu usia 28 tahun, tidak merokok, imbal hasil investasi 15% pertahun.
Silakan hubungi kami untuk ilustrasi sesuai dengan kondisi yang Anda inginkan. Kami akan membuatkan dan memberikan konsultasi secara gratis.

"Sedia Payung Sebelum Hujan" adalah pepatah yang tepat untuk menggambarkan kondisi dalam dunia pendidikan saat ini, sehingga diperlukan langkah yang bijak dengan menyisihkan dana untuk asuransi pendidikan mulai saat ini.


[Continue reading...]

Minggu, Januari 24, 2016

Forbes Global Tahun 2015 : Allianz Peringkat 1 Di Dunia

- 0 komentar
Klaten-2016. Allianz berdiri pada tahun 1980 di Berlin, Jerman. Merupakan perusahaan jasa keuangan terkemuka di dunia dalam bidang Asuransi, Perbankan dan Manajemen Aset.  Allianz memiliki lebih dari 153.000 karyawan dan melayani lebih dari 75 Juta nasabah lebih dari 70 Negara. Pada tahun 2013 menempati posisi nomor 3 di seluruh dunia diantara sesama perusahaan Asuransi.

Bagaimanakah perkembangan Allianzdi tahun 2015?

Dalam daftar Forbes Global 2000 The World’s Largest Companies yang diterbitkan bulan Mei 2015, Allianz menempati urutan ke-21 sebagai perusahaan terbesar di dunia. Namun diantara sesama perusahaan Asuransi, Allianz menempati peringkat 1. Tidak ada perusahaan Asuransi lain yang lebih tinggi peringkatnya dari Allianz.


Progress ini menunjukkan bahwa Allianz merupakan perusahaan Asuransi terpercaya di seluruh dunia. Selamat.


[Continue reading...]

Kamis, Januari 21, 2016

7 Alasan Anda Tidak Butuh Asuransi

- 0 komentar
Banyak kok orang yang tidak memiliki asuransi dan itu sah-sah saja. Anda boleh merasa tidak membutuhkan asuransi asalkan memiliki alasan yang kuat dan bukan sekedar ikut-ikutan. Kira-kira apa saja sih alasanlogis orang tidak butuh asuransi?

1.    Banyak Duit Berlebih
Untuk Anda yang punya banyak duit dan banyak aset memang tidak perlu memiliki asuransi. Biaya rumah sakit itu ringan saja asal ada duit cukup. Kalau duit kurang tinggal jual mobil, rumah atau tanah kan beres.

2.    Masih Muda dan Sehat
Masih muda dan belum pernah opname di rumah sakit adalah alasan logis untuk tidak butuh asuransi. Walaupun ada beberapa usia muda yang kurang beruntung, tapi kebanyakan adalah sehat. Kalaupun nanti di usia muda harus opname, Anda bisa minta tolong keluarga untuk membantu biaya perawatan di Rumah Sakit.
Bagaimana nanti di usia tua? Gak perlu khawatir. Anak-anak anda nanti pasti ikhlas direpoti membantu biaya perawatan rumah sakit. Kan sudah kewajiban mereka berbakti pada orang tua.

3.     Tidak Punya Hutang
Anda tidak butuh Asuransi Jiwa jika benar-benar tidak memiliki hutang atau cicilan. Saat tiba masa dipanggil Yang Maha Kuasa, Istri/suami dan anak-anak tidak akan direpotkan untuk melunasi hutang-hutang Anda. Kalaupun ada hutang ya biar anak istri yang melunasinya.
Sudah lazim terjadi setiap ada pemakaman pasti ada pula pengumuman bahwa siapa saja yang berurusan hutang piutang dengan almarhum harap menghubungi keluarga. Masalah sudah menemukan solusinya.

4.   Jalan Raya Yang Anda Lewati Dijamin Aman Dari Kecelakaan
Jika anda tipe orang yang selalu berhati-hati saat berkendara di jalan raya, anda tidak butuh Asuransi. Selama Anda menjamin diri anda pasti berhati-hati dan anda yakin pengendara lain juga berhati-hati maka tak ada yang perlu dikhawatirkan.

5.    Profesi Tidak Beresiko Tinggi
Anda bukan pekerja tambang, bukan tentara, bukan polisi, bukan pilot, bukan pramugari, bukan petugas lapangan atau pekerjaan berisiko tinggi lainnya? Anda tidak butuh Asuransi. Lha wong cuma duduk di kantor bersama komputer Anda.

6.    Tidak Memiliki Hobi Ekstrim
Anda tidak memiliki hobi ekstrim seperti terjun payung, parasailing, scuba diving, balapan, mendaki gunung, panjat tebing, bela diri, parkour, atau kegiatan beresiko lainnya? Selamat anda tidak perlu memiliki Asuransi.

7.   Orang Tua Tidak Pernah Menderita Penyakit Keturunan
Jika Orang Tua anda tidak pernah menderita penyakit yang bisa menurunkan ke anak cucu mereka seperti Diabetes, Jantung, Ginjal, Stroke, dan lain-lain; Saya ucapkan selamat berbahagia karena anda tidak butuh Asuransi.

Jika anda memenuhi semua syarat diatas, SELAMAT! Anda tidak perlu membeli Polis Asuransi.

Didit Aby

085867941941
[Continue reading...]

Selasa, November 17, 2015

Bagaimana Menghindari Kesulitan Keuangan di Masa Pensiun Kelak

- 0 komentar
Klaten-2015. Masa pensiun mungkin masih jauh dari bayangan anda, tapi percayalah masa itu pasti akan tiba. Pakar keuangan, bisnis dan investasi, Robert T. Kiyosaki pernah meneliti bahwa sebagian besar orang hidup miskin di usia pensiun. Semua terjadi karena kegagalan merencanakan masa pensiun dengan benar. Anda tentu tidak ingin mengalaminya.

“Saya masih muda pensiun masih lama. Soal pensiun dipikir nanti saja lah”. Inilah penyakit mental paling umum yang diderita masyarakat, menganggap persiapan dana pensiun diawali nanti saat usia 50 tahun. Usia rawan penyakit dimana aroma parfum di tubuh sudah tergantikan oleh aroma balsem gosok dan minyak angin hehehe...

Untuk lebih mempertegas silahkan baca penjelasan berikut ini



Umumnya usia produktif kerja dimulai usia 25 tahun hingga pensiun di usia 55 tahun. Seiring dengan berjalannya waktu, Gaji/Penghasilan juga meningkat.



Meningkatnya gaji/penghasilan atau kenaikan jabatan biasanya berbanding lurus dengan “Manfaat/Benefit” semisal: THR, Tunjangan kesehatan, Bonus, dll



Sangat manusiawi bila seiring berjalannya waktu maka kebutuhan dan gengsi/gaya hidup meningkat pula. Bila di usia 25 tahun memiliki satu sepeda motor sudah cukup, maka di usia 30an memiliki mobil pribadi merupakan kebutuhan pula. 



Tibalah masa pensiun di usia 55 tahun. Penghasilan/gaji tidak lagi sebesar dahulu ketika aktif bekerja. Tunjangan pensiun biasanya sebesar seperempat dari gaji terakhir. Mengurangi gaya hidup/gengsi tidaklah terlalu sulit. Yang menjadi masalah adalah amat sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok yang sudah kita jalani selama bertahun-tahun karena penghasilan yang jauh menurun. Selain itu di usia tua,  kita masih membutuhkan sejumlah manfaat/benefit  yang dulu didapat selama masih aktif bekerja semisal: Tunjangan kesehatan. 

Pertanyaannya, bagaimana caranya agar kebutuhan pokok dan manfaat itu tetap bisa kita nikmati di masa pensiun? Bagaimana solusinya?

Solusi paling realistis adalah kita harus menyiapkan dana pensiun kita sejak sekarang. Lalu dimana sebaiknya kita memulai menyusun langkah mempersiapkannya?

TAPRO Allianz adalah solusinya.



TAPRO Allianz sangat cocok dipilih untuk anda yang masih berada pada usia produktif yaitu usia 20-an hingga 40-an. Karena dengan mengawali persiapan pensiun sejak dini, jumlah dana yang anda keluarkan bisa ditekan sekecil mungkin.  

Baca pula: Tabungan Biasa Atau TAPRO Allianz?

TAPRO Allianz memiliki nilai tunai yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pokok selama masa pensiun. Asuransi jiwa-nya sangat berguna untuk menggantikan tunjangan kesehatan, inilah manfaat/benefit pengganti setelah anda pensiun dari tempat kerja. 

So, mulailah sejak sekarang untuk mempersiapkan masa pensiun Anda agar tidak menyesal di kemudian hari. Keluarga bergantung kepada anda.

Hubungi Agen Asuransi Allianz wilayah Klaten, Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya. 
Didit Aby : 085867941941

[Continue reading...]

Senin, November 09, 2015

Bagaimana Memiliki Aset dan Mendesain Masa Depan Keluarga

- 0 komentar
Klaten-2015. Dalam hidup ini, hari demi hari tanpa kita sadari usia kita terus bertambah. Dan kita yang selama ini bekerja & membangun usaha tentu mulai mengumpulkan aset-aset berharga yang juga terus bertambah setiap harinya. Untuk apa kita terus menambah dan menumpuk aset? Tentu saya dan Anda setuju bahwa kelak ini akan kita wariskan dan tinggalkan untuk keluarga. Karena setiap dari diri kita ingin memastikan keluarga kita hidup berkecukupan dan tidak berkekurangan nanti.

Dengan cara biasa, kita akan mengumpulkan aset berupa emas, deposito, tabungan, tanah, properti, reksadana, bisnis dan lain sebagainya. Yang tentu untuk mencapai nominal tertentu butuh waktu lumayan panjang. Semisal Anda ingin mengumpulkan aset 1 Milyar untuk diwariskan, Anda akan butuh waktu belasan bahkan puluhan tahun atau bahkan lebih.

Allianz kini hadir untuk memberikan solusi atas lamanya waktu yang harus Anda tempuh tadi. Kami bisa bantu Anda untuk memiliki aset sebesar 1 Milyar bahkan lebih hanya dalam waktu 7-14 hari. Dan aset tersebut sudah atas nama ahli waris Anda. Jika Anda berusia 20-25th, Anda cukup menyisihkan sebesar 450 ribu/bulan untuk menyiapkan dana 1 Milyar dalam waktu 7-14 hari. Jika Usia Anda 26-35 Anda hanya perlu menyisihkan 600rb/bulannya dan seterusnya.

So, mari mendesain masa depan keluarga Anda sebaik mungkin, karena kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan juga untuk Anda.

Hubungi Agen Asuransi wilayah Klaten, Solo, Yogyakarta, Boyolali dan sekitarnya; Didit 085867941941
[Continue reading...]

Senin, Oktober 05, 2015

Antara Tanah, Asuransi dan Rumah Sakit

- 0 komentar
Jika Iwan Fals memiliki lagu hit berjudul “Antara Aku, Kau dan Bekas Pacarmu”, maka saya punya cerita menarik tentang “Tanah, Asuransi dan Rumah Sakit” Cerita ini berawal dari pertanyaan seorang kawan yang hendak melihat sisi untung/rugi antara ketiganya. Saya merasa perlu memposting tulisan ini karena bisa jadi Anda memiliki pertanyaan yang sama.

Memiliki Tanah sebagai investasi barang tak bergerak adalah sangat baik. Karena tanah memiliki nilai ekonomis yang selalu bertumbuh setiap tahunnya. Bagi kalangan berpunya, membeli tanah adalah pilihan realistis. Selain sebagai investasi, tanah dan bangunan adalah cadangan dana yang bisa digunakan saat kebutuhan mendesak.

Terkait dengan antisipasi resiko penyakit kritis, Menarik untuk dibahas manakah yang lebih baik: membeli Asuransi atau membeli tanah? Jawaban masyarakat secara umum adalah, membeli tanah.  Selain karena kebiasaan sejak jama dahulu, alasan konversi nilai ekonomisnya yang terus bergerak ke atas menjadi pilihan sebagian orang. Benarkah demikian?

Oke, fleksibilitas tanah dan bangunan sebagai alasan investasi memang tak perlu diragukan lagi. Kendati demikian, bila terkait dengan masalah proteksi kesehatan – khususnya sakit kritis dan kecelakaan, Asuransi adalah pilihan yang lebih baik. Tanah dan bangunan bisa jadi tidak menguntungkan buat Anda.

Katakanlah si Jack memiliki tanah senilai 1 Miliar Rupiah. Benarkah tanah itu milik si Jack? BELUM TENTU. 
Jika kemudian ia terdiagnosa sakit kanker dengan biaya 1 Miliar Rupiah, maka tanah itu jadi milik Rumah Sakit. Tanahnya dijual untuk biaya berobat.
Si Jack harus segera membayar biaya perawatan rumah sakit tersebut “SEGERA”. 
Lalu si Jack memutuskan menjual tanah itu secepatnya. Pertanyaannya, “Berapa lamakah tanah itu akan laku terjual?” 1 Minggu? 2 Minggu? 1 Bulan? 3 Bulan? Atau bahkan 1 tahun? ; semuanya masih tidak jelas. 
Sedangkan uang tunai harus secepatnya ada untuk biaya Rumah Sakit.
Belum lagi jika ada orang tau si Jack sangat membutuhkan uang itu untuk berobat, maka pembeli akan menawar serendah mungkin. Tidak jadi untung kan?

Nilai tanah memang sangat besar, namun menjualnya juga tidak mudah.

Tanpa Asuransi, aset si Jack lah yang dipertaruhkan untuk biaya Sakit kritis, yaitu Tanah, Bangunan, Mobil, dll.

Asuransi TAPRO Allianz sangat cair. Seandainya si Jack memiliki TAPRO Allianz, Begitu si Jack terdiagnosa sakit kritis maka dalam waktu 7 hari sejak syarat lengkap, Uang Pertanggungan langsung cair sesuai dengan perjanjian dalam polis.
TAPRO Allianz tidak hanya membantu si Jack namun juga membantu melanjutkan kelangsungan hidup keluarganya serta membantu menjaga Tanah yang ia miliki agar aman; tidak perlu dijual kepada pihak lain.

Disinilah letak keutamaan anda memiliki Asuransi. Biaya Rumah Sakit lancar, Keluarga bisa melanjutkan hidup tanpa hutang, serta melindungi aset-aset yang anda miliki.

Tak perlu duit banyak untuk memproteksi keluarga dan aset-aset anda. Paling hanya 10 persen perbulan dari penghasilan Anda. Mari berasuransi untuk hidup yang lebih baik.

[Continue reading...]

Selasa, September 22, 2015

Pelaku Lembaga Keuangan Mikro, Sekarang Saatnya Tabungan Nasabah Anda di asuransikan

- 0 komentar
Klaten-2015. Untuk anda pelaku atau pengelola Lembaga keuangan mikro, Bagaimana caranya agar dapat menghimpun dana sebanyak mungkin dari masyarakat di tengah kompetisi yang makin ketat? Tentu saja Lembaga anda harus memiliki manfaat tambahan yang dirasa menarik bagi masyarakat agar mau menabung di tempat Anda; Salah satunya adalah, “Tabungan nasabah yang di asuransikan”. 

Kabar gembira untuk pelaku Lembaga keuangan mikro seperti Koperasi, BPR, BMT, dll. Sekarang telah hadir Asuransi kredit/kumpulan “Payung Tabunganku” dari Allianz Life yang siap bermitra dengan Lembaga Anda.

Payung Tabunganku membantu memberikan rasa aman bagi Nasabah Lembaga Keuangan Mikro yang Anda kelola dalam menghadapi berbagai risiko hidup yang mungkin terjadi selama menabung di Lembaga Anda.

Tahun 2006. Allianz menjadi perusahaan JV “PERTAMA” yang membuka pasar Asuransi Mikro.
Tahun 2014. Asuransi Mikro Allianz telah melayani 46 kota dan melindungi lebih dari 4 juta tertanggung.

Allianz Indonesia yang saat ini dipercaya menjadi mitra penyedia produk asuransi kredit/kumpulan mikro oleh lebih dari 80 mitra lembaga keuangan mikro  di Indonesia yang tersebar mulai dari Sumatera, Jabodetabek, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi hingga Jayapura. 
Bagi para mitra lembaga keuangan mikro, asuransi jiwa kredit (credit life) memiliki tujuan utama untuk melindungi portfolio kredit mereka dari risiko gagal bayar (non performing loan) yang mungkin terjadi apabila debitur mengalami musibah meninggal dunia, baik karena sakit maupun kecelakaan.

Kehadiran asuransi jiwa kredit/kumpulan “Payung Tabunganku” diharapkan mampu dirasakan para mitra lembaga keuangan mikro dalam rangka membantu meningkatkan kepercayaan dari para nasabahnya, karena para nasabah akan merasa lebih aman ketika mengetahui bahwa tabungan  mereka dilindungi oleh asuransi.

Tidak hanya nasabah anda yang bisa diasuransikan, Pinjaman dari Lembaga Keuangan Mikro juga bisa diasuransikan untuk mengantisipasi resiko nasabah tidak mampu melunasi pinjaman karena sebab meninggal dunia. Silahkan baca di sini



3 Jenis Tabungan & Deposito Yang Diasuransikan adalah:

Tabungan Berjangka

Tabungan Regular

Deposito


Informasi lengkap :
Agen Asuransi kredit/kumpulan Allianz Klaten, Solo, Yogyakarta dan sekitarnya. Hubungi 085867941941

[Continue reading...]

Jumat, September 18, 2015

Perbedaan BPJS Dengan Asuransi Kesehatan

- 0 komentar
Memiliki BPJS sudah cukup? Belum. 
Selain Uang pertanggungan yang relatif kecil, ada beberapa hal yang harus anda ketahui tentang BPJS bila dibandingkan dengan Asuransi Kesehatan.

1. Sistem Rujukan

BPJS menerapkan sistem rujukan, yaitu peserta harus memulai proses berobat dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Faskes I). Faskes I tersebut adalah puskesmas, dokter keluarga dan klinik. Masing – masing peserta memilih Faskes I sesuai dengan domisili. Peserta bisa melihat Faskes I di kartu peserta BPJS. Kalau menurut Faskes I perlu berobat ke rumah sakit, peserta baru bisa melakukannya dengan mendapatkan surat rujukan dari Faskes I.

Dengan kata lain, pihak Faskes I yang menentukan apakah peserta bisa berobat ke rumah sakit dan rumah sakit mana. Cara sistem rujukan berbeda dengan Asuransi Kesehatan. Dalam asuransi kesehatan, peserta bisa langsung berobat ke rumah sakit. Tidak perlu ke puskemas atau klinik terlebih dahulu.

Tidak ada sistem rujukan di Allianz Life. Nasabah bebas memeriksakan diri di semua rumah sakit.

2. Pilihan Rumah Sakit

Tidak semua rumah sakit menerima pasien BPJS Kesehatan. Ada rumah – rumah sakit swasta yang belum menerima pasien BPJS. Dalam Asuransi kesehatan, peserta bisa berobat di semua rumah sakit. Pihak asuransi menerima klaim dari semua rumah sakit.

Memang di asuransi kesehatan, ada rumah sakit kerjasama dimana peserta cukup menggesek kartu (cashless), tidak perlu membayar tunai. Sedangkan, kalau berobat di rumah sakit yang belum kerjasama, peserta asuransi harus membayar dahulu, baru kemudian tagihan diklaim ke pihak asuransi. Tapi, pada dasarnya, asuransi kesehatan tidak membatasi peserta untuk berobat ke semua rumah sakit.

Bahkan Asuransi Kesehatan ada yang bisa memberikan pelayanan di Rumah Sakit luar negeri, Yaitu Allianz Life

Baca pula : Saya sehat, mengapa harus mengambil asuransi?

3. Kelas Kamar

BPJS Kesehatan membatasi kelas kamar sampai kelas I. Tidak ada kelas kamar diatas kelas I. Dalam asuransi kesehatan, peserta memiliki keleluasaan memilih kelas kamar diaatas kelas I. Bisa kelas eksekutif dan seterusnya tergantung jatah manfaat yang disediakan oleh asuransi.

Buat peserta yang ingin kelas kamar lebih baik dari kelas I, BPJS memang memberikan pilihan yang masih terbatas saat ini.

4. Kecepatan Layanan

Karena wajib mengikuti sistem rujukan, peserta kerap menghadapi kendala dalam kecepatan layanan saat menggunakan BPJS Kesehatan. Sementara, dalam kondisi sakit, kecepatan menjadi faktor utama. Memang, BPJS memiliki ketentuan bahwa kalau dalam kondisi gawat darurat peserta bisa langsung berobat ke semua rumah sakit (tidak harus kerjasama). Tapi, ketentuan gawat darurat tersebut diatur cukup ketat oleh BPJS.

5. Antrian

Karena bersifat wajib dan preminya cukup terjangkau, jumlah peserta BPJS sangat banyak. Implikasinya adalah ke proses antrian dalam layanan di rumah sakit. Sudah sering diberitakan di media, bagaimana proses antrian ketika menggunakan layanan BPJS. Peserta perlu memahami, mengerti dan siap mental kondisi ini saat menggunakan layanan BPJS.

Dari Berbagai Sumber 
[Continue reading...]

Kamis, September 03, 2015

HAJI MABRUR

- 0 komentar
“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal sholeh ke dalam surga-surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera” (QS Al Hajj : 23)

Istilah Haji Mabrur sudah sangat sering kita dengar, seperti ucapan “Haji mabrur adalah haji yang makbul yakni haji yang diterima oleh Allah SWT” meskipun pada hakikatnya, bahwa hanya Allah-lah yang menentukan dan mengetahui apakah diterima dan tidaknya haji yang kita tunaikan. 

Namun melalui penjelasan yang bersumber dari Rasulullah SAW telah dijelaskan kriteria untuk mencapainya, antara lain :
  1. Niat Lurus. Tunaikanlah ibadah haji dengan benar-benar berangkat dari motivasi dan niat yang ikhlas karena Allah SWT
  2. Mencontoh manasik Rasulullah SAW. Melakukan manasik hajinya dengan meneladani dan mempedomani manasik haji Rasulullah SAW.
  3.  Rezeki Halal. Segala biaya dan nafkah yang digunakan untuk menunaikan ibadah haji haruslah benar-benar bersumber dari yang halal. Tasbih, Tabungan Asuransi Biaya Haji dari Allianz merupakan tempat yang baik untuk menabung serta menjamin resiko selama Anda beribadah haji di tanah suci. Lebih lengkap tentang Allianz Tasbih dapat anda baca disini.
  4. Menjaga Lisan. Hendaklah menjauhi rafats (mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi), berbuat fasik, dan berbantah-bantah.
  5. Membawa perbaikan. Ibadah haji yang ditunaikan harus mampu memperbaiki akhlak dan tingkah laku.

Sungguh nikmat dan beruntung bagi hamba Allah yang bisa berhaji, karena dengan amal sholeh yang dibawa dari tanah suci Allah akan limpahkan rahmat kepadanya. Allah janjinya surga yang dialiri sungai-sungai. Semoga cita-cita anda untuk menunaikan ibadah haji dapat terlaksana bersama Allianz Tasbih Amiin.

Agen Allianz Tasbih, Agen asuransi Klaten, Solo, Yogyakarta dan sekitarnya. Hubungi 085867941941


[Continue reading...]

Senin, Agustus 10, 2015

Kisah Tukang Bakso ingin pergi Haji

- 0 komentar
Kisah Tukang Bakso ingin pergi Haji :
3 Wadah Uang Si Emang Tukang Bakso

CERITA ini adalah cerita dari keeleganan seorang tukang bakso menjawab pertanyaan pelanggannya. Bahkan mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Layak untuk menjadi buah perenungan untuk kita.

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.

Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor, terdengar suara ketokan khas tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat, saya menghentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak – anak, “siapa yang mau bakso?”
Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya.

Ada satu hal yang menggelitik pikiran selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu saya bertanya atas rasa penasaran selama ini.

“Mang, kalo boleh tahu, kenapa uang-uang itu Emang pisahkan? Barangkali ada tujuan?” Tanya saya.
“Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain atau tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita-cita penyempurnaan iman.”

“Maksudnya…?” saya melanjutkan bertanya.

“Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi tiga, dengan pembagian sebagai seperti ini,
Pertama, uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari – hari Emang dan keluarga.
Kedua, uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.
Ketiga, uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.

Hatiku sangat-sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki pikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.

“Iya memang bagus… Tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya,” Tanya saya kemudian.

“Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI. 

Definisi “mampu” adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu.
Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, “mampu”, maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita,” demikian jawaban si Emang tukang bakso.

Subhnallah… [ds/islampos/kisah inspirasi]

KINI,
Allianz Syariah hadir dengan produk asuransi unggulannya yaitu Allianz Tasbih yang dapat mewujudkan satu hal yang terpenting untuk mewujudkan rukun islam yang ke-5.

Agen Asuransi Allianz Klaten, Solo, Jogja dan sekitarnya 085867941941

Baca selengkapnya:
Tabungan Asuransi Biaya Haji (Tasbih) ; Pertama di Asia Tenggara

Agen Allianz Klaten, Solo, Jogja dan sekitarnya
Didit Aby (085867941941)
[Continue reading...]

Rabu, Agustus 05, 2015

Mana yang Lebih Baik, Asuransi Atas Nama Anak atau Orang Tua?

- 0 komentar
Sebagai orang tua, kita tentu menginginkan perlindungan maksimal terhadap masa depan anak. Tak jarang beberapa dari kita memilih untuk melindungi anak dengan membelikan polis asuransi atas nama anak. Lantas, apakah menjadikan anak sebagai Tertanggung atau Pemegang Polis adalah pilihan yang tepat?

Secara umum, siapa saja bisa menjadi Tertanggung atau pemegang polis dalam Asuransi termasuk anak kita sendiri. Namun, untuk menentukan apa yang tepat tergantung dari tujuan dan jenis Asuransi yang akan dibeli. Terlebih dahulu yang perlu kita ketahui adalah, tujuan dari kita membelikan Asuransi untuk anak kita. Apakah untuk melindungi anak kita dari risiko terkena penyakit termasuk penyakit kritis, atau bahkan untuk tujuan jangka panjang seperti meninggalkan warisan saat terjadi risiko sakit, cacat bahkan meninggal dunia pada orang tuanya, atau juga untuk keperluan lainnya seperti pendidikan. Dengan mengetahui tujuannya, maka kita dapat menentukan status anak dalam polis asuransi.

Apabila tujuan kita agar anak kita dapat terlindungi dari risiko penyakit, maka yang tepat kita miliki adalah Asuransi kesehatan. Dengan begitu, kita bisa menempatkan anak kita sebagai Tertanggung di dalam polis Asuransi dan orang tua sebagai pemegang polis. Dengan anak sebagai Tertanggung, maka kesehatannya akan ditanggung oleh perusahaan Asuransi, atau lebih mudahnya bahwa seluruh manfaat yang ada di dalam polis akan diterima langsung oleh anak kita.

Sedangkan untuk Asuransi jiwa, Tertanggung sebaiknya adalah seseorang  yang  memiliki nilai ekonomi atau yang sudah memiliki penghasilan sendiri. Oleh sebab itu, menjadikan anak sebagai Tertanggung dapat dikatakan kurang tepat untuk Asuransi jiwa.

Asuransi jiwa dapat digunakan untuk memenuhi tujuan meninggalkan warisan bagi anak apabila terjadi risiko pada orang tua, maka yang tepat adalah kita sebagai orang tua tetap menjadi Pemegang Polis dan / atau Tertanggung, sedangkan anak kita sebagai ahli waris. Dengan ini, maka saat terjadi risiko terhadap kita sebagai Tertanggung, uang pertanggungan (UP) akan dapat diterima oleh anak kita sebagai ahli waris. Maka UP yang diterima anak kita bisa digunakan untuk menjamin kehidupan selanjutnya termasuk jaminan biaya sekolah ketika terjadi sesuatu pada orang tua.

Fungsi utama dari asuransi jiwa adalah melindungi nilai ekonomis seseorang dari risiko yang dapat menghilangkan nilai ekonomis tersebut, baik karena risiko penyakit kritis, cacat total atau bahkan meninggal dunia. Oleh sebab  itu, dengan memiliki asuransi jiwa maupun kesehatan, kita dapat memberikan kesempatan pada orang-orang yang kita cintai agar tetap hidup dengan standar kehidupan yang sama dengan saat kita masih ada. 

Agen Asuransi Allianz Klaten, Solo, Jogja, Sukoharjo dan sekitarnya
085867941941

[Continue reading...]

Rabu, Juli 29, 2015

Penyebab Ditolaknya Polis Asuransi

- 0 komentar
Saat mengajukan permohonan polis asuransi, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Namun, apakah semua pengajuan Asuransi akan diterima oleh perusahaan Asuransi? Ada beberapa alasan yang memungkinkan perusahaan Asuransi menolak permohonan Asuransi kita, antara lain adanya physical hazard dan moral hazard.

Apa itu Physical hazard dan Moral hazard? Ulasan gambar berikut akan membantu kita memahami apa itu physical hazard dan moral hazard.


[Continue reading...]

Jumat, Mei 08, 2015

(True Story) Apakah asuransi itu "Tunai"?

- 0 komentar
Suami saya seorang pengusaha yang suka sekali fixed aset, setiap uang lebih beliau pasti akan membeli aset. Dan aset yang dibeli biasanya milyaran harganya. Kami merasa tidak butuh asuransi karena keuangan kami cukup kuat. Sampai suatu saat ada seorang agen menjelaskan apa itu asuransi. Uang kecil beli uang besar. Karena kesabarannya membukakan pengertian kami, akhirnya suami saya setuju membuka polis dengan benefit cukup besar. Beberapa bulan lalu tidak ada yang menyangka suami saya akan pergi selamanya mendadak karena serangan jantung. Dan belum lama sejak kepergiannya saya masih berduka dan sudah didatangi penagih hutang dengan jumlah milyaran. Ternyata suami saya mengalami penipuan dalam bisnisnya. Saya baru merasakan betapa sulitnya kalau harus menjual aset milyaran dengan tekanan penagih hutang dimasa kehilangan. Jika kita butuh uang cepat, maka pembeli akan menekan harga properti serendah-rendahnya tanpa perasaaan. Belum kering air mata saya, agen asuransi kami memberitahukan bahwa perusahaan asuransi akan mentransfer dana asuransi yang cukup besar dalam tempo yang tidak lama. Dan akhirnya saya bisa membayar kepada penagih hutang itu dengan dana cash dari asuransi. Ternyata polis asuransi lebih likuid dari property dan lebih cepat dicairkan dari pada harus menjual properti yang butuh waktu panjang. Saya terhindar dari kerugian menjual aset dengan merugi karena punya polis asuransi. Bisakah anda mengatakan mereka yang keuangannya kuat tidak perlu asuransi? Bisakah anda mengatakan asuransi bukan cash dan likuid? Setelah membaca pengalaman ibu yang baru kehilangan ini? Diceritakan kembali oleh Esra Manurung. #InsuranceCAN #PeopleNeed #RealStory.
[Continue reading...]

Jumat, Mei 01, 2015

Mengintip Motif Warga Amerika Serikat Memilih Asuransi Jiwa

- 0 komentar
PADA edisi kali ini saya akan menyajikan kepada Anda tentang hasil survei terkini perihal urgensi berasuransi jiwa di Amerika Serikat (AS).

Fakta ini penting untuk kita simak karena dampak krisis global serta-merta memunculkan kesadaran masyarakat di negara itu untuk berasuransi jiwa. Urgensi tersebut seyogianya bisa menjadi referensi bagi masyarakat kita untuk segera memperlengkapi diri dan keluarga dengan asuransi jiwa. Survei berskala nasional yang diadakan di Amerika Serikat pada 8-15 Juli 2010 terhadap 1.004 warga masyarakat baru saja dirilis hasilnya minggu lalu.

Secara statistik, hasil survei menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat di negeri itu terhadap proteksi asuransi dan keamanan keuangan dalam konteks perencanaan keuangan mengalami pertumbuhan yang pesat.

Ini menunjukkan terjadinya peningkatan kesadaran di kalangan warga Amerika Serikat terhadap risiko keuangan yang akan mereka alami terkait dengan dampak negatif akibat hantaman resesi ekonomi global. Gelombang krisis keuangan global pada 2007-2008 telah menghantam denyut perekonomian dunia, termasuk di dalamnya eksistensi pasar saham, industri keuangan, dunia usaha, dan dinamika kehidupan masyarakat.

Sadar Berasuransi Jiwa

Survei menunjukkan, hampir 46 persen penduduk AS yang berusia di atas 30 tahun mengatakan bahwa saat ini mereka peduli dalam hal pengelolaan risiko keuangan ketimbang sebelum terjadinya krisis keuangan global. Ketika mereka ditanya tentang langkah apa yang akan mereka lakukan pasca terjadinya krisis keuangan, 14 persen di antara mereka menyatakan sudah berkonsultasi dengan ahli perencana keuangan jangka panjang.

Survei juga menunjukkan hampir seperempat atau 22 persen dari penduduk AS yang berusia 30 tahun ke atas baru melakukan perencanaan keuangan jangka panjang untuk pertama kalinya. Artinya, mereka belum pernah melakukan perencanaan keuangan tersebut. Dalam memilih perusahaan lembaga keuangan seperti asuransi jiwa, 14 persen di antara mereka memilih perusahaan yang bereputasi dan memiliki kekuatan keuangan yang solid.

Krisis keuangan global tampaknya mengajarkan kepada warga AS tentang pentingnya melakukan perencanaan keuangan untuk mengatasi berbagai ketidakpastian dan risiko yang mengancam mereka di masa depan. Krisis ekonomi terdahulu telah menghancurkan ekonomi banyak keluarga sehingga mereka jatuh miskin!

Harta dan kekayaan mereka tiba-tiba berkurang nilainya akibat kontraksi pasar saham dan keuangan! Harapan mereka untuk menikmati kehidupan yang berkualitas menjadi berantakan! Bangkrutnya berbagai perusahaan membuat banyak orang yang bekerja di dalamnya tidak memiliki kepastian di masa depan.

Serangkaian dampak buruk tersebut telah membuka hati warga AS untuk memperlengkapi diri dengan produk asuransi jiwa. Bagaimana dengan kesadaran masyarakat kita dalam berasuransi jiwa? Berdasarkan data yang dikumpulkan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), jumlah manfaat klaim meninggal dunia yang telah dibayarkan oleh perusahaan selama kuartal I-2010 adalah Rp762,8 miliar. Jumlah ini menunjukkan sisi penting peran asuransi dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat di negara kita.


Santunan klaim meninggal dunia tentu sangat dibutuhkan oleh keluarga yang ditinggalkan oleh tertanggung. Dalam hal ini manfaat polis asuransi jiwa bisa mengakomodasi ragam kebutuhan keuangan keluarga, misalnya untuk biaya pendidikan anak-anak, pelunasan utang, dan biaya kehidupan keluarga dengan standar yang memadai.

Salah satu alasan penting mengapa seseorang harus membeli polis asuransi jiwa adalah bahwa yang bersangkutan mencintai pasangan hidup dan anak-anak tercinta.

Ketika polis asuransi jiwa ada dalam genggamannya, ada kepastian bahwa pasangan hidup dan anak-anak mendapatkan perlindungan dalam hal kebutuhan keuangan manakala yang bersangkutan mengalami musibah/kemalangan secara tak terduga. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari polis asuransi jiwa, antara lain pengganti penghasilan (income replacement), mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak (education funding), persiapan dana untuk perawatan kesehatan dan kecelakaan (health insurance), menabung dan mengakumulasi aset (saving & asset accumulation), serta meningkatkan dan mengembangkan aset (asset enhancement).

Bagaimana dengan Anda? Ketika Anda belum memiliki polis asuransi jiwa, ada beberapa pertanyaan yang seyogianya menjadi perenungan. Apakah yang terjadi pada keluarga bila suatu kemalangan menimpa Anda? Apakah Anda ingin agar keluarga tercinta bisa melanjutkan kehidupan dengan baik sesuai dengan kualitas yang sudah Anda sediakan sebelum Anda meninggalkan mereka? Apakah anak-anak Anda bisa melanjutkan studi hingga ke perguruan tinggi sesuai cita-cita mereka?

Baca pula: Apakah Asuransi Jiwa Tidak Mendatangkan Manfaat Selagi Kita Hidup?

Seandainya nanti Anda memasuki usia pensiun, apakah Anda tidak ingin pasangan Anda nantinya tetap menerima penghasilan bulanan? Atau, bila Anda adalah seorang pengusaha, apakah Anda tidak ingin mitra kerja atau penerus usaha Anda nantinya bisa melanjutkan denyut bisnis dengan baik meski Anda tidak lagi bersama mereka? Perenungan tersebut seyogianya bisa memunculkan kesadaran Anda untuk memperlengkapi diri dengan asuransi jiwa sesuai dengan kebutuhan Anda.

Asuransi jiwa berperan dalam membantu dan menopang keuangan keluarga Anda manakala suatu kemalangan/ tragedi terjadi dalam kehidupan Anda. Sederhananya, asuransi jiwa membantu Anda dalam memastikan kelangsungan hidup keluarga dengan dukungan finansial yang memadai. Keputusan Anda dalam berasuransi merupakan bukti riil kasih dan perhatian Anda kepada pasangan hidup dan anak-anak tercinta. Selamat berasuransi jiwa.

[Continue reading...]

Jumat, April 17, 2015

4 Tips Agar Terhindar Kesulitan Keuangan Di Masa Pensiun Kelak

- 0 komentar
Masa pensiun bukan hanya milik kita. Memasuki masa pensiun berarti kita dapat lebih sering bertemu keluarga, anak maupun cucu. Untuk itu penting bagi kita untuk mempersiapkan masa pensiun sebaik mungkin, sehingga di saat pensiun nanti kita dapat memberikan kebahagian pada anak cucu, dan tidak memberatkan keluarga atau kerabat. 

Di usia muda, sebelum Anda membeli mobil dan pakaian mahal atau berlibur ke tempat-tempat eksotis, pikirkanlah untuk meningkatkan pendapatan terlebih dahulu. Hindari untuk bersikap boros saat memasuki usia matang 25 tahun hingga 30-an. Maklum, masa-masa ini merupakan periode yang banyak menyita uang. Misalnya, saat menikah, membeli rumah baru atau punya anak.

Biasanya pakar-pakar perencana keuangan akan menyarankan 4 hal berikut:

1. Siapkan dana pensiun Anda

Suatu saat anda akan pensiun dan berhenti bekerja saat usia sudah cukup tua. Banyak orang yang jaya di masa mudanya lalu jatuh terpuruk di usia tua karena lupa atau terlambat mempersiapkan dana pensiun. 

Hitunglah gambaran besaran biaya hidup yang dibutuhkan saat pensiun kelak. Hitung pula gambaran besaran penghasilan yang diharapkan diperoleh kelak sebagai pengganti penghasilan pada saat ini.

2. Berinvestasi

Investasi yang cerdik merupakan gagasan hebat jika punya uang lebih setiap bulannya. Berinvestasi tak berarti Anda harus ke pasar saham. 

Jangka waktu investasi untuk persiapan dana pensiun dapat dibagi menjadi tiga, yaitu jangka pendek dengan durasi investasi 1 sampai 5 tahun, jangka menengah durasi investasi 5 sampai 10 tahun, dan jangka panjang dengan durasi investasi lebih dari 10 tahun. 

Untuk menentukan jangka waktu investasi diukur dari berapa tahun lagi kita akan pensiun, misalnya saat ini berumur 25 tahun berarti masih tersisa 30 tahun lagi memasuki masa pensiun (usia pensiun adalah 55 tahun), sehingga jangka waktu investasi termasuk dalam kategori jangka panjang.

3. Menabung

Jika Anda tak berminat untuk berinvestasi, maka jangan lupa tabung uang Anda. Banyak sekali bank yang menawarkan paket tabungan dengan bunga yang lumayan. Mulailah menabung dan hiduplah dengan sejahtera sejak Anda berusia 25 – 30 tahun.

Baca pula: Agar Masa Pensiun Tetap Sejahtera dan Kaya

4. Asuransi

Problem masa tua atau masa pensiun selain kesulitan keuangan juga masalah kesehatan yang cenderung menurun. Tentu anda tidak menginginkan sakit apalagi penyakit kritis, di sisi lain siapapun tidak bisa menjamin dirinya bakal sehat selalu. 

Untuk itu keputusan mengambil Asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan sejak usia 20-an atau 30-an adalah keputusan yang sangat baik

Investasi, tabungan maupun dana pensiun anda akan sia-sia jika semua itu habis hanya untuk berobat ke rumah sakit saat tua kelak. Mengapa perlu mengambil Asuransi Jiwa / kesehatan saat usia 20-an atau 30-an? Karena uang pertanggungan pada usia tersebut cukup besar. Jika anda mengambil asuransi saat usia anda 40 tahun, uang pertanggungan akan menjadi lebih kecil. 

Dengan demikian uang tabungan, investasi dan dana pensiun anda akan terselamatkan karena anda punya kantong khusus untuk melindungi kesehatan Anda sendiri melalui Asuransi.

[Continue reading...]

Jumat, April 10, 2015

Kemana Perginya Uang Anda Jika Ingin Menyimpannya Lebih Banyak Lagi?

- 0 komentar
Memiliki sisa uang yang banyak setelah dikurangi Biaya Hidup dan Tabungan bukan berarti anda bisa bersantai dengan menggunakan sisa pendapatan Anda untuk bersenang-senang. Jangan dulu bersenang-senang. Ini kesempatan yang bagus untuk mempersiapkan masa depan Anda; Walaupun bersenang-senang tetap wajib ada hehehe...

Gunakan lima kategori yang tercantum di bawah ini, dan di dalam daftar tersebut terdapat semua pengeluaran yang biasa Anda bayarkan secara online dari rekening tabungan Anda. (Masukkan juga harga sewa atau biaya KPR tempat tinggal, cicilan mobil, di bawah biaya hidup, dan lain-lain) Tambahkan baris untuk kas di bawah biaya hidup.

Alokasi anggaran yang direkomendasikan:

Dengan menyewa tempat tinggal
Tempat tinggal  35%
Biaya hidup      40%
Dana darurat/asuransi  2%
Hiburan/pribadi          15%
Tabungan  8%

Lajang dengan tempat tinggal sendiri
Tempat tinggal        45%
Biaya hidup            25%
Dana darurat/asuransi  6%
Hiburan/pribadi          14%
Tabungan   10%

Menikah dengan tempat tinggal sendiri
Tempat tinggal    37%
Biaya hidup         25%
Dana darurat/asuransi    8%
Hiburan/pribadi            20%
Tabungan  10%

Rumahtangga dengan anak
Tempat tinggal    37%
Biaya hidup         30%
Dana darurat/asuransi  10%
Hiburan/pribadi           15%
Tabungan  8%

Baca Juga : Gratis Tapi Tetap Mahal

Selain itu: Tetap rendah hati. Orang-orang yang kurang percaya diri di bidang keuangan sering membuat keputusan terbaik terhadap uang. Dalam suatu penelitian, ketika orang-orang diberitahu bahwa budgeting merupakan hal yang sulit, maka mereka akan memperkirakan pengeluaran mereka jauh lebih akurat daripada orang-orang yang diberitahu bahwa budgeting adalah hal yang simpel.
[Continue reading...]

Selasa, April 07, 2015

Berbagai Larangan Transaksi Dalam Asuransi Syariah

- 0 komentar
Larangan (perjudian atau gambling)

Saya tidak mau punya Asuransi karena uang saya hangus kalau tidak klaim! Saya rugi dan perusahaan akan untung!

Banyak dari masyarakat yang tidak mau berasuransi karena mereka merasa gambling. Saat mereka tidak mengajukan klaim, mereka merasa uangnya akan hangus sia-sia dan malah menguntungkan perusahaan asuransi. Sebaliknya, jika nasabah melakukan klaim atas risikonya, maka perusahaanlah yang merugi karena mengeluarkan uang pertanggungan yang jumlahnya pasti melebihi jumlah premi yang dibayarkan. 

Namun saat peserta ikut Asuransi Syariah, maka peserta mengikhlaskan premi mereka yang masuk ke dana tabarru’ digunakan untuk memproteksi diri sendiri juga melindungi peserta lain (konsep tabarru’). Maka itikad yang muncul bukanlah mencari keuntungan melainkan saling melindungi dan saling menolong diantara peserta.

Larangan (Resiko)

Asuransi Syariah memiliki konsep dasar yaitu risk sharing antar sesama peserta bukannya membebankan risiko kita terhadap perusahaan (risk transferring).

Larangan (Penipuan, ketidakjelasan)

Maksud dari ketidakjelasan di sini adalah tindakan yang tidak transparan. Untuk itu, segala transaksi dan perjanjian harus ada akadnya agar jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dalam asuransi syariah akad yang umumnya dipakai adalah Wakalah bil Ujrah. Misalnya, dalam mengelola investasi peserta, perusahaan tidak mengambil surplus investasi melainkan hanya biaya pengelolaan.

Larangan (bunga)

Dalam hal investasi, Asuransi Syariah hanya menempatkan dananya di tempat-tempat yang memenuhi kriteria Syariah, yang tidak terkait dengan perjudian, money laundry, daging babi, pornografi , prostitusi, minuman keras, pabrik rokok, bank konvensional, dan lainnya. Mengenai investasi pada produk Unit link, keuntungan investasi terbebas dari hukum riba (bunga) karena salah satu definisi riba adalah keuntungan telah dijanjikan di muka. Sementara dalam investasi, keuntungan tidak dijanjikan, sepenuhnya bergantung pada kondisi pasar.

Baca pula: Fatwa Majelis Ulama Indonesia

Larangan (suap)

Islam mengharamkan suap karena menimbulkan kerugian bagi pihak yang bertransaksi karena niat bertransaksi tidak sesuai antara kebutuhan dengan kualitas barang yang diperjualbelikan. Nabi Muhammad SAW bersabda, ”Yang menyuap dan yang disuap keduanya akan berada di neraka”.
[Continue reading...]
 
Copyright © . Portal Berita Asuransi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger