kaca mata
Tampilkan postingan dengan label asuransi pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label asuransi pendidikan. Tampilkan semua postingan

Senin, Mei 09, 2016

Asuransi Pendidikan Rp. 1 Juta Per Bulan

- 0 komentar
Pernahkah Anda tahu bahwa sekitar pertengahan tahun 1980-an bahwa uang pendidikan sekolah untuk SMA hanya sekitar Rp. 20 ribu perbulan ?
Untuk saat ini maka uang pendidikan sekolah tersebut dipastikan harus diatas Rp. 1 juta perbulan, ini berarti dalam rentang waktu sekitar 30 tahun terdapat kenaikan sebesar 4.900 %.

Jadi bila saat ini Anda baru mempunyai anak yang berusia balita, maka sejak sekarang harus mempersiapkan asuransi pendidikan untuk anak Anda kelak.
Caranya mudah, mari kita sisihkan penghasilan kita cukup dengan Rp. 1 juta perbulan sehingga mendapatkan 5 (lima) manfaat sekaligus yaitu :
  1. Proteksi asuransi jiwa dengan Uang Pertanggungan sebesar Rp. 300 juta sampai umur 99 tahun.
  2. Bila mengalami cacat atau meninggal dunia akibat kecelakaan maka akan mendapatkan Uang Pertanggungan sebesar Rp. 150 juta.
  3. Bila menjalani rawat inap di rumah sakit maka akan mendapatkan tunjangan harian rawat inap sebesar Rp. 500.000 / hari. 
  4. Memberikan perlindungan pada Tertanggung Utama (anak) hingga usia 25 tahun dengan membebaskan pembayaran premi jika Tertanggung Tambahan (ayah / ibu) memenuhi kriteria salah satu dari 33 kondisi kritis, mengalami cacat total dan tetap, atau meninggal dunia.
  5. Mendapatkan dana pendidikan pada tahun ke 10 sebesar Rp. 156.469.000, dan bila tidak diambil pada tahun ke 20 maka dana pendidikan akan berkembang menjadi sebesar Rp. 548.150.000.
Ilustrasi : anak usia 2 tahun, ibu usia 28 tahun, tidak merokok, imbal hasil investasi 15% pertahun.
Silakan hubungi kami untuk ilustrasi sesuai dengan kondisi yang Anda inginkan. Kami akan membuatkan dan memberikan konsultasi secara gratis.

"Sedia Payung Sebelum Hujan" adalah pepatah yang tepat untuk menggambarkan kondisi dalam dunia pendidikan saat ini, sehingga diperlukan langkah yang bijak dengan menyisihkan dana untuk asuransi pendidikan mulai saat ini.


[Continue reading...]

Rabu, Januari 27, 2016

My Education Allianz. Asuransi Pendidikan Termurah

- 0 komentar
Klaten-2016. Pada kesempatan ini asuransi klaten akan membahas mengenai Asuransi Pendidikan Allianz yaitu My Education. Produk ini merupakan jenis asuransi tradisional yang yang ditambahkan juga dengan perlindungan asuransi jiwa untuk ayah atau ibu. My Education ditujukan bagi anda yang hendak mempersiapkan dana pendidikan (mulai dari sekolah dasar hingga lulus kuliah dan biaya selama kuliah) bagi putra putri tercinta.

Manfaat yang diperoleh:

Dana tunai yang besarnya dapat mencapai 240% dari uang pertanggungan dasar plus manfaat tambahan. Dana tunai ini akan diterima secara bertahap.

Santunan sebesar 150% dari uang pertanggungan apabila tertanggung meninggal dunia.

Apabila tertanggung meninggal dunia maka kewajiban pembayaran premi ditiadakan dan manfaat dana tunai akan tetap diterima sesuai dengan jadwalnya.

Selain manfaat asuransi dasar anda dapat pula menambahkan manfaat asuransi tambahan 

Sebagai contoh, saya membuat ilustrasi asuransi pendidikan untuk Bapak Ali. Program asuransi pendidikan Allianz My Education memberikan dana tunai sebesar 240% dari uang pertanggungan jika kita polis aktif hingga tahun ke-23 (pembayaran hanya selama 18 Tahun). Maka untuk mencapainya pak ali membuat rencana UP (uang pertanggungan) 200 Juta dengan masa setoran selama 18 Tahun

Untuk memperoleh manfaat tersebut, Pak Ali harus menabung di Allianz sebesar  Rp.11.102.000 per semester (6 bulan). itu berarti Pak Ali harus menyisihkan dana 1.850.000 tiap bulannya.

Sebagai catatan, My Education memberikan 3 pilihan tenor pembayaran yaitu: Tahunan, Semester & Single. Tidak ada pembayaran bulanan untuk produk My Education ini.
Anda bisa membuat rencana UP (Uang pertanggungan) sendiri minimal 5 Juta. 


Gambar diatas adalah ilustrasi kapan Pak Ali akan menerima dana pendidikan. Dana Pendidikan pertama cair 10% dari UP yaitu 20 Juta pada tahun ke-6 Waktu yang tepat saat putra Pak Ali masuk SD.  Kemudian akan cair kembali sebesar 20% atau 40 Juta pada tahun ke-12 waktu yang tepat saat anak Pak Ali masuk SMP dan seterusnya.

Pada saat usia polis tahun ke-18, yaitu saat masuk kuliah, akan cair 50% dari UP yaitu 100 Juta dan Pak Ali akan memperoleh manfaat tambahan sebesar 54.880.000. Manfaat tambahan ini naik turunnya tergantung performa investasi pada saat itu.

Perlindungan Asuransi Jiwa

Karena My Education adalah tabungan pendidikan plus asuransi jiwa, maka dengan skema diatas Pak Ali akan memperoleh dana warisan sebesar 300 Juta apabila terjadi resiko selama periode masa asuransi (18 Tahun).


Bisa dilihat pada tabel diatas jika terjadi resiko terhadap Pak Ali, maka keluarga akan menerima dana 300 Juta. Nilai tunai yang dijamin pada tabel diatas berlaku jika ditengah jalan Pak Ali memutuskan untuk menutup polis.

Pada usia polis tahun ke-23, Pak Ali menutup polis dan berhak atas dana 60 Juta. Dana ini adalah nilai tunai yang dijamin dan tidak tergantung nilai investasi. 

Keunggulan My Education Allianz

Manfaat Pertama, Dengan memiliki produk ini, kita wajib tertib untuk menyisihkan dana buat menabung. Selain itu, ada kepastian berapa total dana yang akan kita terima yaitu 240% dari uang pertanggungan sekaligus manfaat tambahan yang nilainya tergantung performa investasi pada tahun tersebut.
Manfaat Kedua, Keluarga kita akan terproteksi karena jika terjadi resiko pada pemegang polis/tertanggung maka akan memperoleh santunan tunai Asuransi Jiwa. Pada ilustrasi dengan contoh diatas Pak Ali akan mendapatkan dana 300 Juta.

Demikian penjelasan mengenai asuransi pendidikan Allianz, My Education. Jika Anda membutuhkan ilustrasi rencana pendidikan sesuai kebutuhan anda, bisa menghubungi saya lewat sms/telepon di 085867941941

[Continue reading...]

Rabu, Februari 18, 2015

Setiap Anak Memiliki Mimpi Yang Besar

- 0 komentar
Putra putri Anda pasti memiliki impian yang besar. Apakah Anda sudah menyiapkan biayanya? 

Uang bukanlah segalanya, namun segalanya butuh UANG, itulah realitanya. 


Mulailah membeli polis asuransi SEKARANG!



S
[Continue reading...]

Rabu, November 05, 2014

Manfaat dan Tujuan Asuransi Pendidikan

- 0 komentar
Produk Asuransi Pendidikan yang ditawarkan menggunakan asuransi jenis tradisional WholeLife atau Endowment. Dengan produk WholeLife atau Endowment ini biasanya sudah ada jangka waktu dana keluar atau penarikan dana seperti ketika anak masuk SD, SMP, SMU, dan kuliah , biasanya disebut tahapan. Setelah ada unitlink saat ini dapat dipastikan sebagian besar Asuransi Pendidikan yang ditawarkan berbasis unitlink ini. Perlu diingat bahwa, basis dari asuransi pendidikan sekarang kebanyakan adalah unitlink dan di unitlink ada 2 jenis layanan yaitu proteksi (perlindungan) dan investasi. Perlu dicatat bahwa ada manfaat dalam asuransi pendidikan tersebut.

manfaat asuransi pendidikan
Secara konsep tujuan awal dari Asuransi Pendidikan adalah untuk menyediakan dana pendidikan bagi anak-anak kita. Asuransi Pendidikan sendiri awalnya bertujuan memberikan proteksi jiwa (bagi orang tua) dan investasi dana pendidikan bagi si anak, tapi yang akhirnya sering terjadi belakangan ini malah banyak dijumpai kasus salah konsep dan salah jual. Dimana letak salah konsep dan salah jual? Bagian Asuransi Jiwa dari Asuransi Pendidikan sebenarnya dibuat bertujuan untuk meng “cover” jiwa pemilik dana (gaji) alias si pembayar premi asuransi tersebut dalam hal ini harusnya orang tua.


Sehingga, bisa diartikan bahwa, fungsi awal dari Asuransi Jiwa di Asuransi Pendidikan adalah bila orang tua meninggal dunia, anak akan mendapatkan sejumlah dana untuk melanjutkan biaya sekolah dan kuliahnya, langsung dimuka. Asuransi pendidikan ini akan bermanfaat untuk anak dalam masa depannya. Pendidikan yang membutuhkan biaya mahal dari tahun ketahun rasanya akan lebih mudah jika anda memiliki asuransi pendidikan untuk buah hati. Jadi, untuk mengawali asuransi pendidikan ini bisa dilakukan saat anak-anak masih kecil.

Asuransi pendidikan ini sangat menguntungkan karena, dalam beberapa waktu selanjutnya anda tidak perlu bingung lagi masalah keuangan pendidikan anak. Misalnya, jika anda ingin mengambil untuk biaya kuliah pasti tidak akan terasa karena perkuliahan saat ini semakin membutuhkan banyak dana. Sehingga ketika suatu saat terjadi hal yang tidak dimungkinkan seperti kecelakaan hingga kematian pada tulang punggung keluarga biaya pendidikan tidak akan dikhawatirkan. Itulah manfaat dan tujuan asuransi pendidikan yang sekang sudah banyak dijumpai.
[Continue reading...]

Senin, November 03, 2014

Perbedaan Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan

- 0 komentar
Perbedaan Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan.Banyak nasabah bank yang menyamakan tabungan pendidikan atau rencana dengan asuransi pendidikan unit link. Padahal, keduanya memiliki risiko dan karakteristik yang sangat berbeda. Kesalahan ini seringkali menimbulkan permasalahan bagi nasabah dan juga bagi bank. Perlu memahami perbedaan keduanya, sebelum membeli, sehingga tidak salah pilih.  Untuk megatahui perbedaan tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan simaklah ulasannya berikut ini. Perbedaan Pertama, tabungan pendidikan atau rencana adalah produk bank. Karena itu, tabungan ini dijamin oleh LPS (sampai jumlah tertentu dan mengikuti ketentuan bunga maksimum).


perbedaan tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan
Jika bank collapse, nilai tabungan aman karena ada jaminan dari LPS. Sementara, asuransi unit link bukan produk yang dikeluarkan atau dijamin oleh bank. Asuransi unit link adalah produk perusahaan asuransi. Bank hanya berperan sebagai agen penjual unit link. Financial advisors yang duduk di kantor cabang bukan pegawai bank, melainkan pegawai perusahaan asuransi. Perbedaan tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan yang Kedua, tingkat keuntungan (bunga) tabungan pendidikan itu pasti. Apa artinya “pasti’? Jika bank sudah menetapkan bunga tertentu, maka nasabah akan memperoleh pembayaran bunga sebesar itu. Tidak lebih tidak kurang.

Sementara, tingkat keuntungan di asuransi pendidikan unit link tidak pasti atau tidak dijamin, tergantung kinerja investasi yang dipilih dan risiko investasi. Jika memilih reksadana saham sebagai instrumen investasi, maka fluktuasi harga saham dan gejolak di pasar modal sangat mempengaruhi naik turunnya nilai dana investasi dalam asuransi unit link. Karena keuntungan yang tidak pasti, nilai investasi di unit link bisa turun, tetap atau bertambah. Penurunan terjadi, misalkan, karena kinerja investasi yang sangat buruk sehingga menggerus, tidak hanya keuntungan, tetapi juga modal awal.

Kalau di tabungan, keuntungan itu pasti, sementara keuntungan di asuransi unit link bisa tidak terbatas. Disini berlaku hukum, “high risk high return”. Perlu diingat bahwa tingkat investasi yang digambarkan dalam proposal asuransi unit link adalah ilustrasi berdasarkan kinerja masa lalu.  Perbedaan Ketiga, nilai proteksi asuransi di tabungan pendidikan umumnya lebih rendah dibandingkan unit – link. Kenapa? karena premi untuk proteksi asuransi di tabungan pendidikan umumnya gratis. Bank yang membayar preminya, sehingga jumlah pertanggungan terbatas. Misalnya, produk sebuah tabungan pendidikan hanya mengganti sampai maksimum jumlah setoran tertentu, lebih dari itu tidak diganti.

Itulah tiga perbedaan antara tabungan pendidikan dengan asuransi pendidikan, semoga sudah menjelaskan kepada anda.
[Continue reading...]

Minggu, Oktober 19, 2014

Menjadi Wirusahawan Dengan Kocek Menawan

- 0 komentar
Kebutuhan hidup kian  banyak dan beragam. Apa boleh buat, banyak orang terdorong mencari penghasilan ekstra lewat kerja atau bisnis sampingan (side-job), selain tetap menikmati upah sebagai pegawai. Namun, tak jarang dari mereka akhirnya ingin melepas pekerjaan utama.
 
Merasakan nikmat rezeki dari pekerjaan sampingan, banyak orang tertarik memulai hidup sebagai wiraswastawan penuh. Mereka tak tertarik lagi bekerja pada orang  atau perusahaan lain.

Salah seorang di antaranya adalah Hendi Wibisono, karyawan perusahaan swasta di Jakarta Pusat. Hendi berniat menjalankan bisnis online shopping yang telah dia rintis tiga tahun terakhir, sepenuh waktu (full-time). Namun, dia masih bimbang memikirkan risiko bakal kehilangan aneka macam fasilitas yang selama ini dia dapatkan dari tempat kerjanya. 

Kebimbangan seperti itu sangat manusiawi. Namun, seperti kata pepatah, setiap kesuksesan butuh pengorbanan. Setiap pilihan memiliki konsekuensi tersendiri. Keleluasaan menjalankan dan mengeksplorasi bisnis pribadi harus dibayar kehilangan beragam fasilitas sebagai pegawai kantoran. 

Ketika melepas status sebagai pegawai, seseorang setidaknya akan kehilangan berbagai jenis fasilitas. Pertama, pendapatan rutin berjumlah tetap. Ini adalah salah satu keunggulan menjadi karyawan. Dengan mengetahui dengan pasti berapa arus dana masuk setiap bulan, Anda bisa leluasa membuat perencanaan keuangan. 

Nah, ketika beralih menjadi wiraswastawan, Anda harus siap dengan pendapatan yang tidak menentu. Ujung-ujungnya, perlu dipikirkan bagaimana pengaturan arus kas keluarga kelak.

Kedua, fasilitas kesehatan. Para pegawai umumnya menerima perlindungan kesehatan dari pemberi kerja, baik dalam bentuk asuransi kesehatan maupun dana kesehatan berplafon tertentu. Fasilitas serupa bahkan menjangkau anggota keluarga. Sebagai pengusaha, semua itu harus Anda tanggung sendiri, sepenuhnya.

Ketiga, beragam pendapatan tidak tetap, seperti bonus kinerja dan tunjangan hari raya (THR). Banyak karyawan mengandalkan pendapatan ekstra tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang memakan dana besar.

Lagi-lagi, cadangan pendapatan seperti ini tak bisa lagi bisa diharapkan secara rutin, begitu seseorang menjalankan usahanya sendiri. Risiko-risiko tersebut tentu sudah Anda ketahui jauh-jauh hari. Namun, sangat mungkin risiko itu sebanding dengan apa yang akan Anda dapatkan  begitu benar-benar terlepas dari status pegawai. 

Supaya tidak berhenti sebatas kebimbangan, sebaiknya Anda mulai menempuh persiapan yang matang, terutama dari segi pengaturan kocek. Jangan sampai upaya Anda meningkatkan taraf hidup, justru tak tercapai hanya karena persiapan yang kurang matang.

Apa saja yang perlu Anda persiapkan? Simak saran dan paparan dari perencana keuangan berikut.
Periksa arus kas
Menengok lagi kondisi kocek wajib Anda lakukan sebelum mengajukan surat pengunduran diri ke kantor. Coba hitung semua pengeluaran Anda dalam satu bulan, mulai dari pengeluaran rumahtangga rutin, pengeluaran untuk kebutuhan anak, pengeluaran kebutuhan investasi, cicilan utang, asuransi, dan sebagainya. “Angka yang Anda dapat dari situ merupakan target pendapatan minimal yang harus Anda dapatkan setiap bulan kelak,” jelas Farah Dini, perencana keuangan Janus Consulting.

Hitung pula angka pendapatan dalam skenario terburuk. Ambil contoh, pengeluaran per bulan atau target minimal penghasilan Anda sebesar Rp 10 juta. Tetap ada kemungkinan penghasilan Anda kelak di bawah itu. Sudahkan Anda  menyiapkan strategi untuk mengatasinya? “Tanpa mengetahui angka terburuk, kecenderungan berutang akan sangat besar,” imbuh Dini.

Anda bisa menyisir lagi pos-pos pengeluaran mana yang bisa ditekan agar ketika terjadi skenario terburuk, Anda tak perlu berutang untuk menambalnya. Contoh, pos listrik dan air, pos rekreasi, atau pos transportasi.

Pos-pos pembayaran cicilan  utang harus Anda pastikan tetap lancar agar tidak menuai masalah lebih besar. Bagaimana dengan kartu kredit?Tetaplah dengan prinsip membayar penuh tagihan sebelum jatuh tempo!

Dana darurat
Dana darurat atau emergency fund sejatinya wajib Anda siapkan, tak peduli status Anda adalah karyawan atau wiraswastawan. “Saat berwiraswasta, umumnya pemasukan menjadi berfluktuasi sehingga keberadaan dana darurat malah penting sekali,” kata Mohamad Andoko, perencana keuangan OneShildt Financial Planning.

Berapa besarnya? Menurut Andoko, emergency fund senilai enam hingga 12 kali pengeluaran bulanan terbilang cukup. Besar pengeluaran bulanan sudah Anda ketahui dari pemeriksaan arus kas. Nah, ada baiknya sebelum beralih menjadi pengusaha, Anda juga telah memiliki proyeksi pendapatan bulanan. Alhasil, besar dana darurat yang harus Anda siapkan lebbih presisi nilainya. 

Dini berpendapat, besar dana darurat untuk situasi seperti itu idealnya senilai 12 kali pengeluaran bulanan. “Sebagai antisipasi jika di bulan-bulan ke depan penghasilan menurun atau tidak ada sama sekali,” jelas dia.

Asuransi kesehatan
Hilang status karyawan, hilang pula fasilitas kesehatan yang Anda nikmati selama ini. Mau tidak mau, Anda perlu membeli sendiri asuransi kesehatan agar kelak saat terjadi risiko kesehatan pada Anda dan keluarga, bisnis Anda tidak terganggu.

Tentukan dulu asuransi kesehatan seperti apa yang Anda cari. Selain tarif kamar rawat inap yang Anda butuhkan, biaya dokter, obat-obatan, dan biaya operasi, tengok pula manfaat lain seperti perlindungan kecelakaan. Sebagai langkah awal, kepala keluarga lebih diutamakan mendapat fitur asuransi kesehatan yang lengkap. Sisihkan waktu untuk memilih produk yang tepat. Perusahaan asuransi kerap memberikan diskon premi jika Anda membeli sekaligus untuk anggota keluarga. 

Andoko menambahkan, pembayaran premi asuransi bagi seorang wirusahawan sejatinya bisa menjadi komponen biaya di perusahaan yang dia rintis, sehingga akan mengurangi pajak perusahaan. 

Asuransi jiwa
Bila Anda punya tanggungan, asuransi jiwa alias term life wajib Anda penuhi, tidak peduli apakah Anda karyawan atau wirausahawan. Sebab, itu berkaitan dengan kelangsungan hidup tanggungan Anda bila Anda meninggal dunia. 

Hitung kebutuhan uang pertanggungan dengan rumus sederhana. “Potensi penghasilan dikalikan 12 bulan dikalikan jangka waktu Anda ingin proteksi tersebut tersedia untuk keluarga,” jelas Andoko.

Misal, potensi penghasilan Rp 10 juta dan anak Anda baru mandiri sekitar 15 tahun lagi. Maka, uang pertanggungan yang Anda butuhkan adalah
Rp 10 juta x 12 x 15 tahun alias Rp 1,8 miliar. Pilih produk term life murni dengan pembayaran premi tahunan.

Investasi jalan terus
Andoko menilai, menjadi wirausahawan bukan berarti melupakan kebutuhan investasi. Apalagi, jika selama ini Anda sudah menjalankan berbagai rencana keuangan, seperti rencana dana pensiun atau dana pendidikan anak. 

Sangat sayang bila hal itu terhenti hanya karena penghasilan tak lagi rutin setiap bulan. Anda bisa mengubah pola investasi dari bulanan menjadi tahunan mengikuti siklus penghasilan Anda sebagai usahawan. Untuk dana pensiun dari kantor terdahulu, sebagai contoh, bisa Anda cairkan dan tempatkan di instrumen investasi yang lebih agresif agar mampu memenuhi target kebutuhan pensiun.

Nah, dengan menyiapkan kondisi kocek terlebih dulu, melakoni status baru sebagai wirausahawan yang mandiri dapat berjalan lebih lancar dan nyaman.  

Sumber : kontan.co.id
[Continue reading...]

Minggu, Oktober 05, 2014

Proteksi Dini Pendidikan Si Buah Hati

- 0 komentar
Tidak satupun orang tua di dunia yang memberikan nafkah seadanya kepada buah hati tercinta. Apapun yang diberikan orang tua kepada anaknya tentulah hasil sebuah kerja keras yang tiada henti. Tidak terkecuali jaminan atau asuransi pendidikan untuk anak. Orang tua akan melakukan apapun untuk menjamin pendidikan yang terbaik bagi anaknya.

premi asuransi pendidikan anak
Sejatinya pendidikan bagi anak adalah usaha orang tua untuk menjaga tingkat intelektual dalam rangka menjadikan anak sebagai manusia yang bermanfaat untuk lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Tidaklah heran karena alasan itulah orang tua rela melakukan segala cara untuk memberikan fasilitas pendidikan terbaik bagi anak.

Pendidikan yang baik sekarang ini selalu diidentikkan dengan harga yang mahal. Hal ini bukanlah sebuah asumsi kosong belaka karena fakta dilapangan menunjukkan semua sekolah yang mahal pasti memiliki jaminan pendidikan yang baik yang kebanyakan dimaui oleh orang tua. Sementara itu jenjang pendidikan tidak hanya berlangsung selama 1-2 tahun melainkan pendidikan minimal yang dianjurkan pemerintah adalah 12 tahun. Namun, apakah 12 tahun cukup untuk mendapatkan bekal pendidikan yang layak untuk anak? Tentu saja tidak. 

Jaminan Pendidikan Anak

Besarnya biaya yang harus dikeluarkan orang tua untuk pendidikan anaknya adalah harga mati untuk orang tua. Bahkan meski anak bersekolah di sekolah negeri, orang tua tetap harus menyediakan anggaran yang cukup besar untuk memenuhinya. Anggaran pendidikan anak yang cukup besar inilah yang selama ini membuat pusing orang tua. Karena itu penting melakukan rencana dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak.

Merencanakan anggaran asuransi pendidikan anak dapat dilakukan dengan mulai menghitung berapa besar biaya pendidikan yang dikeluarkan sejak dini. Dengan menghitungnya sejak mulai dini kita akan tahu seberapa besar uang yang harus kita perlukan untuk menjamin pendidikan anak supaya terpenuhi. Jika sudah menemukan berapa jumlah uang yang harus kita keluarkan untuk memenuhi biaya pendidikan anak, saatnya menentukan dalam bentuk apakah jaminan pendidikan tersebut akan kita simpan. Apakah dalam bentuk tabungan pendidikan, investasi atau yang sedang melonjak tajam pamornya adalah Asuransi Pendidikan Anak.

Asuransi Pendidikan Anak

Fungsi sebenarnya asuransi adalah perlindungan. Jika ingin perlindungan ini bekerja secara maksimal maka lakukan perlindungan sejak dini. Demikian pula halnya dengan Asuransi Pendidikan Anak, sebaiknya dilakukan sejak dini. Sehingga jaminan pendidikan anak tidak lagi menjadi kekhawatiran orang tua.

Asuransi Pendidikan Anak biasanya dimiliki oleh orang tua. Mereka yang akan membayar preminya dalam jangka waktu dan besaran jumlah yang ditentukan oleh pihak asuransi. Besaran premi biasanya ditentukan oleh pihak asuransi setelah melakukan hitung-hitungan matematis yang melibatkan usia anak yang didaftarkan memiliki asuransi pendidikan. 

Biasanya orang tua akan mendapat keuntungan dari Asuransi Pendidikan Anak ini, saat anak mereka memasuki usia sekolah dasar, sekolah menengah pertama, SMA dan juga perguruan tinggi. Orang tua juga tidak perlu khawatir jika terjadi sesuatu pada mereka dan asuransi yang mereka miliki tidak akan dikembalikan. Pihak asuransi akan mengembalikan premi saat pemilik meninggal dunia dan ahli waris tidak perlu membayar premi lagi. Semudah itulah membeli Asuransi Pendidikan Anak.

Hal yang harus diperhatikan saat memilih penyedia Asuransi Pendidikan Anak adalah tidak boleh tergoda dengan banyaknya promo yang ditawarkan oleh penyedia asuransi. Orang tua hanya harus memilih sebaik mungkin supaya tidak tertipu oleh jasa penyedia asuransi. Pastikan bahwa apa yang ditawarkan pihak asuransi sesuai dengan kebutuhan kita. Pastikan juga bahwa apa yang ditawarkan pihak asuransi sesuai dengan manfaat yang kita terima.
[Continue reading...]

Minggu, Desember 15, 2013

Asuransi Pendidikan

- 0 komentar
Sesuai fungsinya, asuransi pendidikan adalah untuk proteksi bagi keberlangsungan pendidikan anak.
Konsep dasarnya adalah orangtua yang menabung sekian rupiah secara rutin, sehingga ketika si anak tiba waktunya masuk sekolah maka pemilik asuransi akan mendapatkan dana tiap kali putra-putri memasuki jenjang pendidikan baru, mulai dari SD, SMP, SMA, dan PT.

Sehingga orangtua tidak perlu lagi mencari dana untuk si anak bisa sekolah, karena dana yang ia tabung sudah terakumulasi dan dikelola oleh perusahaan asuransi agar anaknya bisa sekolah di tempat yang diinginkan.

Kapan asuransi pendidikan ini Anda mulai ?


Sebaiknya sejak usia anak dini karena premi yang dibayarkan bisa lebih murah ketimbang kalau Anda mengikuti asuransi saat anak sudah lebih besar, premi yang harus dibayarkan akan lebih tinggi. 

Yang paling penting dari konsep ini adalah bila si orangtua yang merupakan pencari nafkah mengalami kemalangan yang membuat ia tidak bisa mencari nafkah lagi entah itu karena sakit, kecelakaan ataupun bahkan meninggal, maka si anak akan tetap bisa masuk sekolah ketika waktunya tiba, karena penyediaan dana untuk si anak masuk sekolah sudah ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Maka dengan konsep inilah maka kita membeli asuransi pendidikan, jadi tidak hanya mengejar imbal hasil investasi semata. Karena imbal hasil dari produk asuransi apalagi yang berbasis Unitlink tidak selalu positif, tapi ada kemungkinan juga tidak semanis proyeksinya.
 
Pastikan produk yang Anda pilih disesuaikan dengan kemampuan membayar secara rutin sehingga dapat menerima manfaat dari konsep asuransi pendidikan tersebut.
[Continue reading...]
 
Copyright © . Portal Berita Asuransi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger