kaca mata

Kamis, April 02, 2015

Gara-Gara Es Teh 16 Gelas

Minum teh adalah gaya hidup sehat yang sudah berlangsung berabad-abad dan diyakini mampu membuat seseorang sehat dan tampak awet muda. Dengan pola konsumsi yang tepat teh mampu membuang beberapa racun dalam tubuh namun bila dikonsumsi secara sembarangan dampaknya justru buruk bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Seorang kakek berusia 56 tahun meninggal secara mendadak setelah tiba-tiba merasa lemas, lelah dan sakit di seluruh badan. Dokter menyimpulkan kakek ini meninggal karena gagal ginjal, yang dipicu oleh konsumsi teh yang terlalu banyak.

Dalam New England Journal of Medicine, disebutkan dalam tubuh si kakek ditemukan kandungan oksalat yang melebihi batas normal. Diduga kandungan oksalat berlebih ini berasal dari kebiasaan si kakek yang terlalu sering minum es teh.

Kakek yang tak disebutkan namanya tersebut diketahui memiliki kebiasaan minum 16 gelas es teh per hari. Akibatnya, kandungan oksalat dalam tubuhnya mencapai 1.500 miligram, sangat jauh di atas batas normal yang menurut The Academy of Nutrition and Dietetics ada di kisaran 40-50 mg per hari.

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Karena itulah Gagal ginjal menjadi salah satu penyakit kritis yang dicover oleh Asuransi Allianz Life

Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya : Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension) Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus) Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur) Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik Menderita penyakit kanker (cancer) Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease) Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis. Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah: Kehilangan carian banyak yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal dua macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

Baca juga :  Apa Saja Yang Harus Dipahami Tentang Asuransi Jiwa

"Jika Anda hanya minum teh sekali atau dua kali per harinya, maka kandungan oksalat tidak akan melebihi batas normal. Hanya saja pasien ini minum teh 10 kali lebih banyak daripada masyarakat normal, dan tentu saja berbahaya," ungkap Dr Umbar Ghaffa dari University of Arkansas for Medical Sciences, dikutip dari Reuters.

Dr Umbar menjelaskan bahwa terlalu banyak kandungan oksalat di dalam tubuh akan merusak fungsi ginjal. Biasanya, oksalat yang ada di ginjal akan mengkristal dan akhirnya menjadi batu ginjal yang menghambat keluarnya urin.

Namun pada kasus kakek ini, kristal oksalat yang ada di dalam ginjal malah menyebabkan radang. Jika tak ditangani, kristal ini akan merobek salah satu jaringan ginjal, dan berujung pada kematian akibat fungsi ginjal yang menurun secara mendadak.

Dr Gary Curhan dari Harvard Medical School mengatakan bahwa kasus kematian kakek ini menimbulkan ironi. Dalam penelitian sebelumnya, disebutkan bahwa konsumsi segelas atau dua gelas teh sehari baik untuk mencegah terserang batu ginjal.

"Orang yang minum teh dalam porsi normal memang biasanya memiliki risiko batu ginjal yang lebih rendah. Hanya saja berdasarkan laporan, kakek ini minum dalam jumlah banyak dan akhirnya kandungan oksalatnya membengkak," ungkapnya.

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/04/02/120110/2876773/763/biasa-minum-16-gelas-es-teh-sehari-kakek-ini-meninggal-karena-gagal-ginjal 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . Portal Berita Asuransi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger