JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) merilis proyeksi pertumbuhan premi di Indonesia pada 2016. Target optimistis pertumbuhan premi pun telah dipatok pada kisaran 15-20 persen.
Ketua Umum AAUI Yasril Rasyid mengatakan, target pertumbuhan ini didasari oleh pertumbuhan premi bruto pada kuartal III-2015 yang mengalami pertumbuhan cukup menggembirakan.
Pertumbuhan yang sangat signifikan dirasakan pada lini usaha harta benda dengan pertumbuhan premi bruto mencapai Rp1.541,5 miliar atau tumbuh sebesar 132,9 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2014.
"Ruang tumbuh, pertumbuhan ekonomi dan dukungan pemerintah merupakan tidak faktor pendorong pertumbuhan premi," tutur Yasril di Jakarta, Kamis (18/11/2015).
Namun demikian, dalam proyeksi pertumbuhan premi ini, terdapat jenis asuransi yang diperkirakan masih mengalami pertumbuhan negatif pada 2016, yaitu asuransi energi darat dan energi offshore. Perkiraan ini didasari oleh angka pertumbuhan premi pada kedua sektor ini yang juga mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal II-2015.
Sementara pada sektor energi darat, pertumbuhan premi bruto mencapai minus 35 persen, sedangkan energi off shore minus 33,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2014.
Oleh karena itu, AAUI pun telah membidik tujuh sektor yang diyakini dapat memberikan pertumbuhan positif bagi premi asuransi umum. Ketujuh sektor tersebut adalah pengangkutan laut, rangka kapal, satelit, rekayasa, tanggung gugat, kredit, dan penjaminan.
Ketua Umum AAUI Yasril Rasyid mengatakan, target pertumbuhan ini didasari oleh pertumbuhan premi bruto pada kuartal III-2015 yang mengalami pertumbuhan cukup menggembirakan.
Pertumbuhan yang sangat signifikan dirasakan pada lini usaha harta benda dengan pertumbuhan premi bruto mencapai Rp1.541,5 miliar atau tumbuh sebesar 132,9 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2014.
"Ruang tumbuh, pertumbuhan ekonomi dan dukungan pemerintah merupakan tidak faktor pendorong pertumbuhan premi," tutur Yasril di Jakarta, Kamis (18/11/2015).
Namun demikian, dalam proyeksi pertumbuhan premi ini, terdapat jenis asuransi yang diperkirakan masih mengalami pertumbuhan negatif pada 2016, yaitu asuransi energi darat dan energi offshore. Perkiraan ini didasari oleh angka pertumbuhan premi pada kedua sektor ini yang juga mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal II-2015.
Sementara pada sektor energi darat, pertumbuhan premi bruto mencapai minus 35 persen, sedangkan energi off shore minus 33,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2014.
Oleh karena itu, AAUI pun telah membidik tujuh sektor yang diyakini dapat memberikan pertumbuhan positif bagi premi asuransi umum. Ketujuh sektor tersebut adalah pengangkutan laut, rangka kapal, satelit, rekayasa, tanggung gugat, kredit, dan penjaminan.
Sumber: Okezone
0 komentar:
Posting Komentar