kaca mata

Kamis, Oktober 10, 2013

Adira Insurance Incar 60 Ribu Nasabah Asuransi Demam Berdarah

- 0 komentar
JAKARTA - Adira Insurance memiliki produk asuransi mikro atau micro insurance yakni asuransi demam berdarah sejak dua tahun lalu. Produk tersebut memberikan santunan dengan premi ringan jika tertanggung terkena penyakit demam berdarah atau tipes.

Corporate Strategic Planning Division Head Adira Insurance Hardianto Wirawan mengatakan, jumlah nasabah produk asuransi demam berdarah hingga saat ini baru mencapai sekitar 30 ribu-40 ribu nasabah.

"Asuransi demam berdarah tahun kedua tapi belum ketemu bagaimana menjualnya ke nasabah. Sekarang baru 30 ribu-40 ribu, besarnya baru enam terakhir ini karena touch poinnya belum ketemu," kata  di Graha Atrium, Rabu (9/10/2013).

Hardianto menambahkan, sebagian besar jumlah tersebut baru dicapai pada 6 bulan terakhir setelah menggunakan telemarketing. "Hingga akhir tahun kami menargetkan jumlah nasabah demam berdarah hingga di atas 60 ribu," jelasnya.

Menurut Hardianto, klaim asuransi demam berdarah tersebut sangat mudah hanya dengan syarat memiliki trombosit diatas 100 ribu.

"Kita akan bayar Rp500 ribu per hari hingga maksimum  Rp4 juta karena maksimum demam berdarah kan delapan hari," tandasnya. (wdi)

Sumber: Okezone
[Continue reading...]

Nasabah Asuransi Mikro Adira Insurance Masih Sedikit

- 0 komentar
JAKARTA - Adira Insurance mencatatkan jumlah nasabah asuransi mikro atau micro insurance hingga awal bulan Oktober 2013 mencapai 250 ribu nasabah.

Corporate Strategic Planning Division Head Adira Insurance Hardianto Wirawan mengatakan, jumlah tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini.

"Jumlah nasabah micro insurance kita termasuk micro finance sekarang 250 ribu nasabah atau polis yang berjalan dan ini baru 1 per 1.000 dari jumlah penduduk Indonesia," kata Hardianto di Graha Atrium, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Saat ini, jumlah penduduk miskin Indonesia masih sangat besar. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan September 2012 jumlah tersebut mencapai 28,59 juta  atau 11,66 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Oleh karena itu, Hardianto mengatakan, micro insurance sangat diperlukan untuk melayani masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah tersebut.

Hardianto menambahkan, selama hampir 8 tahun, Adira Insurance telah berkontribusi memberikan perlindungan bagi masyarakat kelas menengah bawah terutama mendukung Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui produk Micro Insurance.

"Hal ini terlihat dari pertumbuhan premi penjualan produk-produk micro insurance yakni 5-10 persen setiap tahun," tambahnya.

Sementara itu, Technical Deputy Director Adira Insurance Rismauli Silaban mengatakan, micro insurance memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat menengah ke bawah di Indonesia. Pasalnya, ditujukan untuk kelas menengah ke bawah agar dapat memproteksi diri dari resiko yang dapat menggangu kondisi keuangan mereka.

"Mikro itu dengan uang Rp50 ribu ketika anda kecelakaan sakit butuh uang Rp50 juta tak perlu kocar kacir mencarinya," jelas Rismauli. (wdi)

Sumber Okezone
[Continue reading...]

Selasa, Oktober 08, 2013

Jasindo Akan Perluas Cabang di Malaysia

- 0 komentar
Jakarta - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo terus melanjutkan rencana perluasan kantor cabangnya di Malaysia. Setelah memiliki kantor cabang di Labuan, Jasindo akan menambah beberapa kantor cabang lagi.

"Kami berencana menjadikan Labuan sebagai kantor pusat dengan beberapa kantor cabang lainnya," jelas Direktur Operasional Ritel Jasindo, Sahata L. Tobing di Jakarta, Selasa (8/10).

Ia menjelaskan, proses perizinan di Malaysia tidak semudah di Indonesia. "Bukan berarti ketika sudah mendapatkan izin mendirikan satu kantor cabang, bisa menambahnya sesuka hati," imbuh Sahata.

Hal pertama yang harus dilakukan Jasindo adalah meminta izin pada otoritas setempat. Pasalnya, hanya perusahaan yang masuk daftar pemerintah yang boleh memasarkan produknya di Malaysia.

Namun tidak hanya izin dari otoritas, Sahata menyebutkan, diperlukan pula izin dari perusahaan agensi setempat. Pasalnya, Jasindo akan mengembangkan kantor cabang lebih dari satu.

Memang ada sejumlah hambatan untuk mengembangkan kantor cabang ini. Selain perizinan, Sahata mengatakan, sistem antarnegara dan permasalahan teknisnya juga menjadi penghambat.

Menurutnya, pengembangan kantor cabang ini untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Selama ini, pelayanan TKI baru bisa dilakukan oleh konsorsium asuransi TKI. Setelah itu akan dikembangkan pula untuk pelayanan asuransi lain, seperti asuransi perjalanan.

"Nantinya kami ingin mengembangkan pelayanan bagi TKI di luar konsorsium," ujar Sahata.

Penulis: GTR/RIN
Sumber: Beritasatu
[Continue reading...]

Jual Produk Asuransi Mikro, AIG Indonesia Andalkan Rekanan

- 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS.com - PT AIG Insurance Indonesia menyatakan perseroan masih mengandalkan mitra dalam distribusi asuransi makro.

Kepala Bisnis Syariah dan Mikro PT AIG Insurance Indonesia Agus Amir menjelaskan, mitra yang digandeng untuk penjualan produk tersebut adalah lembaga keuangan mikro (LKM).

"Sebenarnya, kalau jalur distribusi rasanya kita masih lebih efektif pakai rekanan. Apakah dengan LKM saja atau kita perluas dengan lembaga yang lain masih kita pelajari," kata Agus di Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Agus menjelaskan, bahwa pihaknya memilih LKM sebagai mitra karena sebarannya yang luas. LKM menurutnya dekat dengan masyarakat sehingga memudahkan penetrasi asuransi mikro.

"Karena mereka (LKM) hadir di tengah-tengah masyarakat. Kalau mau pakai agen yang banyak rekrutnya juga tidak mudah. Infrastruktur dan jalur distribusi LKM kan sudah ada di masyarakat," kata Agus.

Program Manager MICRA Indonesia, Erlyn Shukmadewi pada kesempatan sama menjelaskan beberapa alasan LKM menjadi salah satu pilihan jalur distribusi asuransi mikro. Menurutnya, LKM memiliki layanan langsung kepada masyarakat baik dalam produk maupun jasa keuangan.

Selain itu, LKM pun memiliki infrastruktur di masyarakat dan memiliki pangsa nasabah yang besar. "Yang penting adalah LKM dipercaya oleh masyarakat. Jika LKM sudah berbentuk seperti lembaga keuangan formal, misalkan dari gedung saja, mereka untuk masuk saja sudah takut," kata Erlyn.

Agus mengatakan bahwa pada prinsipnya, produk asuransi mikro harus dipastikan sederhana dan mudah dimengerti. "Paling tidak, masyarakat harus paham dengan satu produk, apa saja yang bisa mereka peroleh," tandasnya.


Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: Kompas
[Continue reading...]

Ritel terbesar Adira Insurance disokong asuransi mobil dan motor

- 0 komentar
Saat ini, Adira Insurance terus melakukan inovasi di berbagai segmen. Salah satunya adalah dengan memenuhi kebutuhan asuransi di segmen ritel.

Produk ritel yang sedang dikembangkan oelh Adira Insurance berasal dari Asuransi Mobil dan Motor, Asuransi Perjalanan, Asuransi Rumah Tinggal, Asuransi Syariah, Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Barang Elektronik, Asuransi Demam Berdarah, Asuransi Typhus, Asuransi Keluarga, dan sebagainya.

Saat ini, salah satu portofolio ritel terbesar di Adira Insurance adalah asuransi mobil dan motor yang mendominasi 65% dari total pendapatan premi Adira Insurance. Yaitu dengan perolehan premi bruto lebih dari Rp 850 miliar sejak Januari-Agustus 2013.

Banyaknya permintaan polis asuransi kendaraan bermotor membuat Adira Insurance terus berinovasi dengan meningkatkan kualitas pelayanannya.

Permintaan polis asuransi Adira terus meningkat

Mulai dari Autocillin Rescue yang menyediakan fasilitas mobil derek serta pelayanan darurat di jalan, Autocillin Garage dengan pelayanan bengkel rekanan dengan garansi enam bulan dan pemakaian suku cadang asli dan Autocillin Mobile Application yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan simulasi pelayanan serta produk Autocillin.

Ada juga Autocillin Mobile Service yang menggunakan mobil VW Combi berwarna kuning menarik yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, membeli produk dengan program promo menarik, dan melakukan klaim.

Pelayanan dari Autocillin sangat terasa pada saat musim mudik Lebaran beberapa waktu lalu. Dimana, seluruh pelayanan dari Adira Insurance selalu siaga setiap hari, 24 jam, selama mudik berlangsung. Pada periode mudik tahun 2013 lalu, terdapat peningkatan unit klaim sebesar 17% dari periode mudik lebaran tahun lalu dan peningkatan amount klaim sebesar 4% dari periode mudik lebaran tahun lalu.

Namun, menurut Auralusia Rimadiana, Operation Deputy Director Adira Insurance, terdapat penurunan klaim pada periode lebaran tahun ini jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelum lebaran. "Hal ini disebabkan karena banyaknya proses klaim yang dilakukan pada bulan Juli 2013 atau sebelum lebaran," terangnya.

(kpl/tr/sno)

Sumber: Otosia.com, , Merdeka
[Continue reading...]

Perkembangan Asuransi Syariah Indonesia Sejalan dengan Prediksi Global

- 0 komentar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Prediksi tumbuh pesatnya industri asuransi syariah di tingkat global dinilai juga akan diikuti oleh perkembangan asuransi syariah tanah air. Upaya pemerintah mengembangkan perbankan syariah diyakini berdampak positif pada asuransi syariah.

“Saya optimis kalau industri asuransi syariah global meningkat di beberapa tahun mendatang, maka di Indonesia pun juga akan berkembang,” ujar Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Muhammad Syakir Sula, saat dihubungi ROL, Senin (7/10).

Namun Syakir mengherankan mengapa industri asuransi syariah Indonesia masih tergolong kecil padahal negara ini memiliki jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. “Ini menjadi perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membesarkan industri keuangan non bank, terutama asuransi,”  ucapnya.

Syakir menyebut di luar negeri seperti Eropa dan Amerika, industri asuransi sangat maju. Bahkan tidak jarang perusahaan asuransi di sana memiliki industri pesawat, kilang minyak bahkan mempunyai bank. Syakir berujar industri asuransi erat kaitannya dengan kemakmuran rakyat. Semakin makmur masyarakat, industri asuransinya semakin maju. “Kita di Indonesia masih banyak penduduk kelas menengah ke bawah sehingga industri ausransi tidak sebesar perbankan,” kata dia.

Keberpihakan pemerintah sangat diperlukan untuk mengambangkan industri asuransi syariah. Syakir mengapresiasi upaya pemerintah yang terus mencari formula mengembangkan industri keuangan syariah Indonesia. Saat ini Kementerian BUMN tak henti mencari inovasi membesarkan perbankan syariah. Bank Indonesia (BI) juga berjuang keras mengembangkan industri keuangan syariah. Segala macam kebijakan pun sudah dikeluarkan BI untuk mencapai tujuan tersebut. Saat ini giliran OJK sedang mencari formula mengembangkan lembaga keuangan syariah non bank.

Tantangan terbesar yang dihadapi industri asuransi syariah tanah air adalah Sumber Daya Manusia (SDM).  Pasalnya saat ini sekolah ekonomi syariah lebih memusatkan pada pendekatan fiqih, padahal menurut Syakir pendekatan ekonomi juga sangat dibutuhkan. Selain itu, jumlah pakar atau doktor-doktor syariah di Indonesia masih sedikit. “Produksi doktor ekonomi syariah justru banyak dari Inggris, Malaysia dan Pakistan. Di Indonesia malah sedikit,” kata dia.

Reporter : Qommarria Rostanti
Redaktur : Nidia Zuraya
[Continue reading...]

Senin, Oktober 07, 2013

Asuransi Jiwa Vs Asuransi Umum, Lebih Populer Mana?

- 0 komentar
Liputan6.com, Jakarta : Industri asuransi dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan, baik itu asuransi jiwa maupun juga untuk asurani umum. Hal ini menandakan kesadaran masyarakat Indonesi akan kebutuhan jaminan hidup sudah mulai tinggi.
Namun di kalangan masyarakat, lebih populer mana, asuransi jiwa atau asuransi umum? Executive Director Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor menyatakan secara keseluruhan dirinya mengakui asuransi jiwa lebih dikenal masyarakat dibandingkan asuransi umum.
Yang pertama yang menjadi penyebab kepopuleran asuransi jiwa dibanding asuransi umum adalah dalam hal segmen yang menjadi pangsa pasarnya.
"Ya itu, secara umum, memang pernbedan dasar asuransi jiwa dan asuransi umum dari segmen yang digarap. Asuransi umum itu korporasi lebih dominan, individual sedikit, sebaliknya di asuransi jiwa berkebalikan,"ungkapnya kepada Liputan6.com yang ditulis, Sabtu (5/10/2013).
Sebenarnya setiap individu pekerja di sebuah perusahaan juga dijamin oleh asuransi melalu asuransi umum. Namun sayangnya individu tersebut tidak terlalu paham mengenai hal itu mengingat perusahaan asuransi umum hanya akan berurusan dengan perusahaannya ketimbang dengan para pekerjanya.
"Itu mnyebabkan pengenalan asuransi jiwa akan semakin kuat, karena penetrasinya langsung ke individu,"tegasnya.
Selain itu faktor lain yang menyebabkan kurang populernya asuransi umum di telinga masyarakat juga karena sistem pemasaran yang berbeda.
Julian menjelaskan asuransi jiwa selalu mengandalkan jumlah agen yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia yang tanpa memiliki kantorpun setiap orang bisa menjadi agen asuransi jiwa. Beda denagn asuransi umum yang memiliki agen tak sebanyak itu dan sangat mengandalkan kinerja kantor cabang.
"Jumlah agennya juga asuransi jiwa lebih besar, kalau asuransi umum kebanyakan korporasi, jadi tidak sebanyak agen asuransi jiwa. Saya melihat ini salah satu faktor mengapa asuransi jiwa lebih popular daripada asuransi umum,"terang dia. (Yas/Ndw)

Sumber Liputan6
[Continue reading...]

Minggu, Oktober 06, 2013

Keputusan Pengganti Dirut Bumida Ditentukan Bulan Ini

- 0 komentar
(sumber: Suara Pembaruan/Charles Ulag)
Jakarta - Kosongnya posisi direktur utama di PT Asuransi Bumiputera Muda (Bumida) 1967, membuat para pemilik modal harus secepatnya mencari pengganti. Sebelum akhir Oktober, para pemilik modal berencana mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk memutuskan hal tersebut.
Mantan Direktur Utama Bumida, Muhammad Irsyad menjelaskan, saat ini posisi direktur utama di Bumida memang kosong, semenjak dirinya hijrah ke tempat lain. Namun dia berharap, Bumida segera mendapatkan penggantinya.
Gelaran RUPS untuk memutuskan hal ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Namun, Irsyad mengaku tidak mengetahui jadwal pasti RUPS-nya.
"Belum ada jadwal yang pasti," ucapnya kepada media ini, Senin (7/10).
Irsyad sendiri setelah meninggalkan Bumida, pindah ke Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Dia kembali ke tempat yang dulu pernah membesarkan dirinya. Dia pindah ke AJB Bumiputera dan menjabat sebagai Direktur Teknik.
Ketika di tangan Irsyad, Bumida tercatat berkembang cukup baik. Sampai semester I-2013, laba Bumida mencapai Rp23 miliar, naik 421% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan laba ini dikontribusi dari hasil underwriting yang mencapai Rp69 miliar di periode yang sama. Nilai ini meningkat 43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hasil underwriting ini berasal dari pendapatan premi yang mencapai Rp295 miliar, atau naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Pendapatan premi kami sudah mencapai 94% target 2013," ujar Irsyad pula.
Sementara itu, perolehan hasil investasi di pertengahan tahun 2013 mencapai Rp7,8 miliar, meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tahun ini, Bumida menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 17%. Menurut Irsyad, pertumbuhan ini akan bertumpu pada lini asuransi kesehatan, kendaraan bermotor, personal accident dan properti.
Pemasaran asuransi ini sekitar 60% masih dilakukan secara korporasi. Sementara 40%-nya dipasarkan secara ritel. Selain itu, Bumida juga mengandalkan pemasaran agen, broker, dan pemasaran langsung. Sedangkan kerja sama dengan perbankan, dilakukan dengan PT Bank Syariah Mandiri, sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD), serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Investor Daily
Penulis: GTR/SIT
Sumber:Investor Daily
[Continue reading...]

Pengaduan ke OJK Didominasi Bidang Asuransi

- 0 komentar
Jakarta - Pusat Layanan Pengaduan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak berdirinya pada Januari 2013 hingga kini, telah menerima 528 pengaduan. Direktur Pelayanan Konsumen OJK, Sondang M Samosir, di Jakarta, Senin (7/10), menyebutkan bahwa pengaduan itu terkait pasar modal, industri keuangan non-bank, maupun industri perbankan.
Dari 528 pengaduan itu, disebutkan bahwa sekitar 4% masyarakat mengadu soal pasar modal. Sementara sebanyak 61% mempersoalkan bidang industri perasuransian, sebanyak 21% mempersoalkan bidang industri perbankan, dan sisanya 14% termasuk ke dalam permintaan layanan.
"Pasar modal memang sedikit sekali pengaduannya, mungkin karena sudah pintar-pintar," katanya.
Sementara, meski OJK belum mengawasi perbankan, tetapi pengaduan yang masuk sudah cukup signifikan. "Walau perbankan belum masuk, mereka sudah mendapatkan beberapa masukan dari masyarakat. Jadi, pengaduan tentang perbankan ini nanti kita teruskan ke BI," kata Sondang.
Dijelaskan Sondang, kata "syariah" dan "halal" paling sering disalahgunakan oleh banyak oknum di industri jasa keuangan, guna menjaring investor. Untuk menghentikan praktik itu, OJK menurutnya, bakal mewajibkan semua pelaku industri jasa keuangan untuk transparan dalam menjalankan bisnisnya.
"Kami minta untuk transparan, bisnisnya seperti apa," ucapnya.
Di sisi lain, Sondang mengimbau para calon investor untuk meningkatkan kehati-hatiannya dalam memilih produk investasi. "Untuk calon investor, sebaiknya cari tahu informasi mengenai suatu produk atau perusahaan jasa keuangan. Bisa lewat telepon, bisa e-mail, atau hubungi call centre OJK," tegasnya.
Lebih lanjut, Sondang menambahkan bahwa sampai saat ini, OJK memiliki total layanan sebanyak 5.413, semenjak OJK berdiri selama 10 bulan lamanya. "Umur kami 9-10 bulanan, dan sampai saat ini total layanan sudah 5.413. Angka ini kan luar biasa, (menunjukkan) kalau pengaduan itu ada benar-benar ditangani di level OJK," klaimnya.

Suara Pembaruan
Penulis: O-2/SIT
Sumber:Suara Pembaruan
[Continue reading...]

Sabtu, Oktober 05, 2013

Alteration and Addition Clause

- 0 komentar
Alterations, additions and repairs to building (s), plant, fixture and fittings and machinery (exclusive of any Sprinkler Installation) and work in progress allowed if carried out by the Insured and the insurance by this Policy is extended to cover such alterations, additions and repairs. In the event of any outside contractor being called in to perform any alterations, additions or repairs, this insurance is extended to cover such work subject to any one contract exceeding US$ 50,000 prior notice thereof must be given to the Insurers who reserve the right to charge an additional premium in respect of the inclusion of such Contract in the coverage hereunder.
[Continue reading...]

Jumat, Oktober 04, 2013

Pertumbuhan Asuransi Didominasi Kendaraan Bermotor Hingga 30,2%

- 0 komentar
JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatatkan pangsa pasar asuransi umum pada semester pertama 2013 masih didominasi kendaraan bermotor. Kontribusi tersebut mencapai 30,2 persen, meskipun pertumbuhannya mengalami perlambatan.

"Asuransi umum masih didominasi kendaraan bermotor, tapi semester pertama pertumbuhannya diambil alih oleh properti. Jadi bisa disimpulkan pertumbuhan motor mengalami pelambatan," Kata Ketua Bidang Statistik, Informasi, Riset dan Analisa AAUI Budi Herawan di Kantor AAUI, Jakarta, Jumat (4/9/2013).

AAUI mencatat, kontribusi kedua di dominasi oleh pangsa pasar asuransi umum diikuti oleh Properti (harta benda) sebesar 29,4 persen. Selanjutnya, disusul kesehatan 7,1 persen, aneka 4,8 persen, dan kecelakaan 4,7 persen.

Meski pertumbuhan kendaraan bermotor mengalami perlambatan, namun Budi memperkirakan di semester II 2013 pertumbuhan asuransi umum masih akan didominasi oleh kendaraan bermotor.

Dia optimis, target pertumbuhan asuransi umum hingga akhir tahun sebesar 15 persen dapat tercapai dengan dukungan dari pertumbuhan kendaraan bermotor.

"Di Jawa Tengah, penjualan kendaraan bermotornya luar biasa, bahkan bisa saja menyusul DKI.
Kami optimis penjualan kendaraan bermotor yang besar ini membuat target pertumbuhan kami di akhir tahun tercapai," tutur Budi.

Budi mengatakan pihaknya memperkirakan pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor pada semester II akan meningkat, meski pertumbuhan asuransi umum semester pertama 2013 masih 10,2 persen sehingga akan membantu pencapaian target pertumbuhan asuransi umum hingga akhir tahun.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan dengan adanya pengadaan Mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC) juga menjadi pendukung pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor ke depannya.

"Ini jadi peluang bagi AAUI agar angka 15 persen dapat dicapai," Ujarnya (kie) (wdi)

Sumber: Okezone
[Continue reading...]

AAUI Optimis Industri Asuransi Tumbuh 15%

- 0 komentar
JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat hingga semester 1 tahun 2013 angka pertumbuhan industri asuransi hanya mencapai 10,2 persen, namun pihaknya optimis di akhir tahun target sebesar 15 persen akan tercapai.

"Di semester dua akan terjadi pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor sehubungan dengan hadirnya mobil murah,"kata Ketua Bidang Statistik, Informasi, Riset dan Analisa AAUI, Budi Herawan, pada Konferensi Pers Analisa Operasional Industri Asuransi dan Preasuransi di Permata Building, Kuningan, Jumat, (4/10/2013).

Budi mencatat, berdasarkan hasil penelusurannya di Provinsi Jawa Tengah terjadi pertumbuhan sebesar 20 persen untuk permintaan mobil murah. Dari total jumlah tersebut, 60 persen diantaranya dibayar tunai sedang sisanya, kredit.

"Dari 60 persen tersebut, 85 persennya langsung menutup asuransi. Itu hanya untuk wilayah Jawa Tengah," tambahnya.

Sedangkan untuk wilayah DKI sendiri, beberapa perusahaan multifinance merngatakan, hingga tahun ini mereka telah menerima lebih dari 40 persen pengajuan sampai bulan Desember.

"Karenanya kami masih optimis, target 15 persen ini akan tertutup dari dari sektor kendaraan," tandas Budi. (wdi)

Sumber: Okezone
[Continue reading...]

Pertumbuhan Asuransi Umum Indonesia Melambat

- 0 komentar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja pertumbuhan asuransi umum Indonesia mengalami perlambatan. Hingga semester pertama 2013, premi bruto asuransi umum mencapai Rp 20,8 triliun, tumbuh 10,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar.

Sementara, pada semester I 2012, premi bruto asuransi tanah air sebesar Rp 18,9 triliun atau tumbuh 12,2 persen dari semester pertama 2011. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan pertumbuhan industri asuransi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika perekonomian mengalami gangguan, maka otomatis industri asuransi pun mengalami gangguan. Begitu pula yang terjadi di Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi Indonesia mengalami koreksi, ini berdampak pada perlambatan pertumbuhan asuransi umum," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Julian Noor di kantornya, Jumat (4/10). 

Pertumbuhan terbesar pada premi bruto secara nominal dicapai oleh lini asuransi harta benda dengan kenaikan Rp 948 miliar atau tumbuh 18,3 persen. Sementara itu, klaim bruto pada semester I 2013 tercatat sebesar Rp 7,67 triliun, tumbuh 1,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan klaim tertinggi tercatat pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor yang mengalami kenaikan klaim bruto sebesar Rp 419 miliar. 

Kepala Bidang Statistik, Teknologi Informasi, Riset dan Analisa AAUI Budi Herawan mengakui memang terjadi perlambatan dalam hal pencapaian produksi di asuransi umum Indonesia. Asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meleset dari 6,5 persen menjadi sekitar 5,9 persen turut berdampak pada pertumbuhan asuransi umum tanah air. "Namun melihat kondisi itu, pertumbuhan 10,2 persen asuransi umum masih bisa dibilang cukup baik," kata dia. 

AAUI menargetkan pertumbuhan 15 persen hingga akhir tahun. "Berdasarkan observasi, kami optimis pertumbuhan itu tercapai," ucap Budi.

Dia mengatakan loss ratio di semester I 2013 masih cukup baik. Loss ratio mencatat pertumbuhan lebih keciil dibanding periode yang sama pada 2012 yakni 36,2 persen. Prosentase terbesar tercatat pada lini usaha asuransi penerbangan sebesar 64,6 persen. Hal ini lebih disebabkan karena penurunan perolehan premi dari satelit. 

Budi mengatakan pangsa asuransi umum Indonesia didominasi kendaraan bermotor. Ini menjadi catatan khusus walaupun penjualan kendaraan bermotor di kuartal II agak menurun. Namun ternyata, kata Budi, di semester II 2013, penjuualan kendaraan bermotor mengalami kenaikan. "Di Jawa Tengah, penjualan kendaraan bermotornya luar biasa, bahkan bisa saja menyusul DKI. Kami optimis penjualan kendaraan bermotor yang besar ini membuat target pertumbuhan kami di akhir tahun tercapai," ucapnya. 

Reasuransi umum mengalami pertumbuhan signifikan yakni 62,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Premi bruto reasuransi umum pada semester I mencapai Rp 1,75 triliun. Pertumbuhan signifikan terjadi pada lini bisnis harta benda 56,4 persen. Sementara klaim reasuransi tumbuh 3,7 persen menjadi Rp 76,2 miliar.


Reporter : Qommarria Rostanti
Redaktur : Nidia Zuraya
[Continue reading...]

Kamis, Oktober 03, 2013

WORKMEN'S CLAUSE

- 0 komentar
Workmen are allowed in  and about any of the described premises for the purpose of making new  erections or alterations, repair, decoration, plant installation, general maintenance and the like without prejudice to the terms and conditions of the Policy.
   
[Continue reading...]

WINDSTORM, TEMPEST, FLOOD AND WATER DAMAGE ENDORSEMENT

- 0 komentar
In consideration of the payment by the Insured of an additional premium as per schedule hereinafter appearing, it is understood and agreed that notwithstanding anything contained in this Policy to the contrary, this Insurance extends to cover damage and/or destruction to the properties hereby Insured resulting from the action or the direct consequence of :
A.    Storm and/or tempest, or direct consequence thereof.
B.    Flood, due to water which has overflowed beyond the normal boundaries of river, watercourse, lake of sea.
C.    Water, other than water resulting from any of the foregoing casualties, entering into the premises from outside.

Including the cost necessarily incurred in the removal of water and debris from the building.
The indemnity granted by this Endorsement does not, however under any circumstances cover :
1.    Stock and/or other movable items stored in the open.
1.    Loss or damage arising from erosion, subsidence, landslide, volcanic eruption or other convulsions of nature.
2.    Seepage.
3.    Loss or damage due to water discharged from sprinklers or drencher installations in the premises.
4.    Consequential loss or damage of any kind or description.
5.    Loss or damage due to failure of or inadequacy of or other defects in any water pumping apparatus used for the purpose of discharging water from any basement or sump and any water apparatus especially fitted or installed for trade purpose and processes.

Special Condition
1.    The Insured shall, under penalty of nullity of the Insurance under this Endorsement, take all reasonable steps to maintain the building, roof, roof guttering, water tanks, pipes, drains and other water apparatus in a good state repair.
2.    If the actual value of the property hereby insured at the commencement of any destruction or damage to such property by any perils insured against by this insured thereon then the insured shall be considered as being his own insurer for the difference and shall bear a rateable share of the amount of the loss accordingly. Every item if more than one of the policy shall be separately subject to this condition.
Provided that, it is hereby further expressly agreed and declared, that the liability of the Company shall in the aggregate in no case exceed the sum insured and in respect of each item the sum expressed in the schedule of the Policy.
3.    In all respect the insurance under this Endorsement is subject to the policy conditions.

Deductible
It is understood and agreed that of any claim anyone event payable under this cover the Insured shall bear the 10% (ten percent) of Recover Claim Amount.
[Continue reading...]

WAR AND TERRORISM EXCLUSION ENDORSEMENT (NMA 2918)

- 0 komentar
Notwithstanding any provision to the contrary within this insurance or any endorsement thereto it is agreed that this insurance excludes loss, damage, cost or expense of whatsoever nature directly or indirectly caused by, resulting from or in connection with any of the following regardless of any other cause or event contributing concurrently or in any sequence to the loss;
   
1.    War, invasion, acts of foreign enemies, hostilities or warlike operations (whether war be declared or not), civil war, rebellion, revolution, insurrection, civil commotion assuming the proportions or of or amounting to an uprising, military or usurped power; or
2.    any act of terrorism.
For the purpose of this endorsement an act of terrorism means an act, including but not limited to the use of force or violence and/or the threat thereof, of any person of group(s) of persons, whether acting alone or on behalf of or in connection with any organization(s) or government(s), committed for political, religious, ideological or similar purpose including the intention to influence any government and/or to put the public, or any section or the public, in fear.

This endorsement also excluded loss, damage, cost or expense of whatsoever nature direct or indirectly caused by, resulting from or in connection with any action taken in controlling, preventing, suppressing or in any way relating to (1) and/or (2) above.

If the Underwriters allege that by reason of this exclusion, any loss, damage, cost or expense is not covered by this insurance the burden of proving the contrary shall be upon the Assured.

In the event any portion on this endorsement is found to be invalid or unenforceable, the remainder shall remain in full force and effect.
[Continue reading...]

WAIVER OF SUBROGATION CLAUSE

- 0 komentar
In the event of claim arising under this Policy it is agreed that Insurer waives all rights, remedies of relief to which it might become intitled by subrogation against Company or Companies where they have interest in or companies having an interest in this project is hereby waived.
[Continue reading...]

WAIVER OF SUBROGATION CLAUSE

- 0 komentar
Notwithstanding anything contained in the Policy to the contrary, it is noted and agreed that in the event of the Insurers making payment of any claim to the Insured(s), the Insurers shall not exercise any rights of subrogation against any other Insured(s) hereunder.
[Continue reading...]

Rabu, Oktober 02, 2013

VACCANCY AND UNOCCUPANCY (30 days)

- 0 komentar
The Insured may ceased Business or leave the Building vacant or unoccupied for more than Thirty (30) consecutive days, provided fire protection alarm and security services are maintained in full working conditions, and provided the Insured gives written notice to the Company before the sixty (60) day of such cessation vacancy or unoccupancy. The Company reserves its right to vary the coverage and terms of this Insurance as it may appropriate upon such notice.
[Continue reading...]

VEHICLE LOAD CLAUSE

- 0 komentar
In the event of the insured ’s Property being left loaded in vehicles or freight containers overnight while in, on or about the premises hereby insured the Insurer will indemnify the Insured for the loss of or damage to such Property caused by fire or any other peril insured hereby, providing always that the Insurer’s Liability shall not exceed the sum insured of such Property under the Policy.

[Continue reading...]

Premi Bruto Adira Insurance Tembus Rp 1,2 Triliun

- 0 komentar
Jakarta - PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) mencatat total premi bruto hingga Agustus 2013 sebesar Rp 1,2 triliun. Nilai tersebut meningkat 11 persen dari periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebesar Rp 1,08 triliun.
Sementara aset tercatat naik 29 persen menjadi Rp 3,8 triliun, meningkat dari periode yang sama pada tahun lalu Rp 2,9 triliun.
"Total investasi Adira Insurance mencapai lebih dari lebih dari Rp 2,7 triliun atau meningkat 7 persen dari periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebesar Rp 2,5 triliun," ujar Direktur Utama Adira Insurance Indra Baruna dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (2/9).
Indra mengatakan produk ritel menyumbang premi lebih besar dibanding korporasi. Berdasarkan produknya, portofolio premi ritel dibandingkan korporasi berada di angka 75 persen berbanding 25 persen.
"Saat ini, Adira Insurance memang sedang berusaha untuk merambah ke segmen ritel untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat Indonesia," tambahnya.
Produk ritel berasal dari asuransi mobil dan motor, asuransi perjalanan, asuransi rumah tinggal, asuransi syariah, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, asuransi barang elektronik, asuransi demam berdarah, asuransi typhus, asuransi keluarga, dan sebagainya. Sedangkan produk korporasi berasal dari asuransi alat berat, asuransi properti, asuransi kerangka kapal, asuransi rekayasa, asuransi pengangkutan, dan sebagainya.
Saat ini, salah satu portofilio ritel terbesar di Adira Insurance adalah asuransi mobil dan motor yang mendominasi 65 persen dari total pendapatan premi Adira Insurance dengan perolehan premi bruto lebih dari Rp 850 miliar sejak Januari-Agustus 2013. Banyaknya permintaan polis asuransi kendaraan bermotor membuat Adira Insurance terus berinovasi meningkatkan kualitas pelayanannya melalui Autocillin Rescue yang menyediakan fasilitas mobil derek serta pelayanan darurat di jalan, Autocillin Garage dengan pelayanan bengkel rekanan dengan garansi enam bulan dan pemakaian suku cadang asli, Autocillin Mobile Application yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan simulasi pelayanan serta produk Autocillin, Autocillin Mobile Service dengan menggunakan mobil VW Combi berwarna kuning menarik yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, membeli produk dengan program promo menarik, dan melakukan klaim.
Pelayanan dari Autocillin tersebut juga terasa pada saat musim mudik lebaran berlangsung. Seluruh pelayanan dari Adira Insurance selalu siaga setiap hari, 24 jam, bahkan saat hari H mudik lebaran. Adira Care selalu siap untuk menerima laporan klaim dimana pada tahun ini, klaim tertinggi terjadi pada periode sebelum mudik lebaran, tanggal 12 Agustus 2013, dan sampai dengan tiga minggu setelah hari H lebaran.
Pada periode mudik tahun ini, terdapat peningkatan unit klaim sebesar 17 persen dari periode mudik lebaran amount klaim sebesar 4 persen dari periode mudik lebaran tahun lalu. Namun, menurut Operation Deputy Director Adira Insurance, Auralusia Rimadiana, terdapat penurunan klaim pada periode lebaran tahun ini dibandingkan dengan bulan-bulan sebelum lebaran pada tahun ini. Hal tersebut disebabkan karena klaim kebanyakan terjadi di bulan Juli sebelum lebaran.
tahun lalu dan peningkatan
"Klaim periode mudik lebaran tahun 2013 banyak terjadi di daerah Jabodetabek dan klaim didominasi oleh kendaraan roda empat yaitu bisa 9 kali lebih besar dibandingkan dengan kendaraan roda dua,” ujar Auralusia.
Selama musim lebaran tahun 2013, terhitung sejak 3 -18 Agustus 2013, terdapat panggilan masuk melalui call center sebanyak 3.000 panggilan masuk dan 50 permintaan armada rescue.
Corporate Strategic Planning Division Head Adira Insurance Hardianto Wirawan menambahkan, masa depan industri ritel di Indonesia cukup menjanjikan karena penetration rate-nya masih rendah dan peningkatan kelas menengah yang cukup signifikan di Indonesia.
"Dalam hal ini, peran industri sangat dibutuhkan yaitu dengan terus berinovasi dan menggali kebutuhan dari segmen ritel dalam membuat produk asuransi,” ujar Hardianto.
Adira Insurance telah serius menggarap pasar ritel sejak lima tahun terakhir dimana terdapat hal-hal yang selalu dijaga agar dapat terus mendorong pertumbuhan asuransi ritel di Indonesia. Hal-hal tersebut mencakup pengembangan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, pemilihan jalur distribusi yang tepat, serta pelaksanaan praktik Good Corporate Governance.
"Portofolio premi produk ritel Adira Insurance terus meningkat dalam tiga tahun terakhir karena kami tidak berhenti menjalankan roda plandocheck, dan action,” ujar Hardiano.
Investor Daily
Penulis: GTR/TK
Sumber:Investor Daily, Berita Satu
[Continue reading...]

AS Mulai Tawarkan Askes bagi Warga Tanpa Asuransi

- 0 komentar
Hari Selasa (1/10) pagi, pemerintah federal membuka sebuah situs Internet yang memberikan informasi mengenai cara membeli asuransi bagi mereka yang tak memiliki asuransi. Situs tersebut pada awalnya diserbu banyak pengunjung yang sebagian menerima pesan galat (error). Tetapi belakangan masalah itu tampaknya telah diatasi.

Kebijakan baru soal asuransi itu merupakan bagian dari prestasi legislatif Presiden Amerika Barack Obama, yakni diloloskannya reformasi kesehatan meluas pada tahun 2010. Ini merupakan reformasi kesehatan paling ambisius dalam kurun hampir 50 tahun. Reformasi itu sebagian bertujuan menawarkan asuransi kesehatan bagi sedikitnya 30 juta orang yang tidak memiliki asuransi di Amerika, tetapi juga mengharuskan siapapun yang tidak memiliki asuransi untuk membayar denda jika mereka memutuskan untuk tidak membelinya.

Reformasi tersebut dikenal luas di Amerika sebagai Obamacare, dan masih tetap kontroversial meskipun telah disetujui oleh para anggota Demokrat pendukung Obama yang menghadapi tentangan keras  lawan-lawannya dari fraksi Republik.

Undang-undang ini menjadi pokok kebuntuan soal anggaran pemerintah, yang pada hari Selasa menyebabkan penghentian parsial kegiatan badan-badan federal untuk pertama kalinya dalam 17 tahun.

Banyak legislator dari fraksi Republik yang ingin mengakhiri pendanaan bagi program reformasi tersebut, atau setidaknya menunda penerapan penuh undang-undang itu.

Asuransi yang ditawarkan perusahaan-perusahaan swasta melalui bursa negara-negara bagian akan mulai berlaku bulan Januari, tetapi beberapa reformasi lainnya telah berlaku sejak Obama mengesahkan legislasi itu sebagai undang-undang.

Sewaktu ancaman penghentian kegiatan pemerintah hampir menjadi kenyataan pada hari Senin, Obama mengatakan kepada fraksi Republik bahwa mereka tidak akan dapat menghentikan penerapan undang-undang itu.

Obama Selasa ini dijadwalkan melakukan pembicaraan mengenai dimulainya penjualan asuransi dan bertemu dengan orang-orang yang ingin membeli asuransi layanan kesehatan.

Sumber: VOAIndonesia
[Continue reading...]

Selasa, Oktober 01, 2013

UPWARD ADJUSMENT CLAUSE (10%) (tugu mandiri/pt.lucky print abadi)

- 0 komentar
The Insurance extends to cover any increase in Gross Profit for an amount not exceeding 10% of the Sum Insured thereon provided that the Insured undertake to advise the Insurers at the end of the policy period of such increase and to pay the additional premium thereon.
[Continue reading...]

UNEXPLAINED OR INVENTORY SHORTAGE

- 0 komentar
Excluded Circumstance 2.3 is amended to read  :

a.    unexplained or inventory shortage unless such loss can reasonably be attributed to theft or any attempt thereat.

The following exclusion shall apply to this endorsement :
Rectifying Defective Workmanship
This insurance does not cover the cost of rectifying defective workmanship, material or design, or wear and tear.  This exclusion shall be limited to the part which is defective and shall not apply to any other part(s) damaged in consequence.

OPTION 2
Excluded Circumstance 6.1.8 is amended to read  :

i.    unexplained or inventory shortage unless such loss can reasonably be attributed to theft or any attempt thereat.

The following exclusion shall apply to this endorsement :
-    Rectifying Defective Workmanship
-    This insurance does not cover the cost of rectifying defective workmanship, material or design, or wear and tear.
-    This exclusion shall be limited to the part which is defective and shall not apply to any other part(s) damaged in
consequence.
[Continue reading...]

UNINTENDED DAMAGE BY STRIKERS

- 0 komentar
Excluded circumstance 6.2.10 is amended to read  :

6.2.10    The cessation of work whether total or partial or the cessation, interruption or retarding of any process or operation as a result of any industrial dispute.  This exclusion 6.2.10 shall not apply to any Damage directly or indirectly caused by persons participating in an industrial dispute,
[Continue reading...]

UNDAMAGE STOCK CLAUSE

- 0 komentar
The Policy extends to include any loss incurred less the amount of any salvage monies obtained in respect of undamaged stock and/or materials in trade becoming unusable for any reason whatsoever resulting solely from an occurrence of loss or damage Insured by this Policy.
[Continue reading...]

UNDER INSURANCE CLAUSE

- 0 komentar
If the property and/or interest hereby insured shall, at the time of loss or damage covered under this Policy be collectively of greater value than the Sum Insured thereon, then the Insured shall be considered as being his own Insurer for the difference and shall bear a rateable proportion of the loss accordingly.
Every item, if more than one, of this Policy shall be separately subject to this condition.
[Continue reading...]

UNDAMAGE FOUNDATIONS

- 0 komentar
Where any property hereunder is damaged but the foundations thereof are undamaged and due to the exercising of statutory powers and/or delegated legislation and/or authority by any Government Department, Local Government or other Statutory Authority reinstatement of the Damaged Property Insured has to be carried out upon any other site(s) then the abandoned foundations will be considered as being destroyed; provided that if the presence of such abandoned foundations increases the resale value of the original building site then such increase in resale value shall be taken into account in settlement of the loss.

Any dispute relating to the amount of such increase in site resale value shall forthwith be referred to the decision of two Registered Valuers, one each to be appointed by the Insured and the Insurer(s). In the event that two Valuers do not reach agreement, such dispute shall be referred to the decision of a third Valuer, appointed by the institute of Valuers (of equivalent body) as and expert whose decision shall be binding.
[Continue reading...]

OJK Izinkan Prudential Tak Bayar Asuransi Dul, Asal..

- 0 komentar

Liputan6.com, Jakarta : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya angkat bicara soal kisruh klaim asuransi antara PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dengan musisi Ahmad Dhani.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Non-Bank (OJK), Firdaus Djaelani menyatakan pihaknya telah meminta keterangan tertulis dari Prudential soal penjelasan keputusan Prudential yang enggan memenuhi kewajiban pembayaran rumah sakit anak Ahmad Dani, AQJ alias Dul yang mencapai Rp 500 juta.

"Dalam 1-2 hari ini akan ada surat jawaban dari mereka beserta isi polis asuransinya seperti apa," jelas Firdaus saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (30/9/2013).

Firdaus menerangkan dalam memutuskan kasus ini, OJK akan berpegang pada polis asuransi yang telah disepakati kedua belah pihak. Pada prinsipnya, lanjut dia, klaim asuransi bisa saja tidak dibayar karena sejumlah alasan.

"Asuransi memang cover kecelakaan, tapi kecelakaan itu tidak boleh yang disengaja atau yang melanggar aturan seperti mabuk, atau mengemudi di bawah umur tidak punya SIM. Kalau itu terjadi maka klaim asuransi tidak perlu bayar," ungkap dia.

Untuk itu, OJK memperbolehkan Prudential tidak membayar klaim asuransi Dul jika memang di dalam polisnya tercantum klausul-klausul seperti itu.

"Jadi sah-sah saja kalau dipolisnya seperti itu. Jadi semua tergantung isi polisnya," jelasnya.

Sekadar informasi, Ahmad Dhani ayah dari AQJ alias Dul mengancam akan memperkarakan Prudential karena tak mau membayar klaim asuransi anaknya karena alasan si Dul melakukan pelanggaran hukum. (Baca Juga: Ahmad Dhani Siap Layangkan Somasi untuk Prudential)

"Kami sudah mengajukan apabila Prudential tidak memberikan bukti Dul bersalah dengan ketetapan hukum tetap, kami akan melakukan aksi hukum ke Prudential karena ingkar janji," tegas Dhani, pada Rabu (25/9/2013). Adapun total biaya perawatan Dul di RSPI sekitar Rp 500 juta.

Saat dikonfirmasi, Prudential mengaku akan membayar klaim asuransi kecelakaan Dul jika telah memenuhi syarat yang ditentukan sesuai perjanjian.

Director Corporate Marketing dan Communications Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo mengatakan perusahaan akan mengikuti peraturan yang ada terkait klaim asuransi kecelakaan AQJ. (Baca Juga: Prudential Siap Bayar Klaim Asuransi Dul, Asal..)

"Kami selalu berpegang teguh, mematuhi peraturan yang ada di Indonesia. Kami mematuhi dan menghargai semua syarat ketentuan yanga ada dalam kontrak polis kami," kata Nini di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

Namun, Nini enggan berkomentar soal dikabulkan atau tidaknya klaim atas kecelakaan yang dialami AQJ. (Baca Juga: Prudential Tolak Berikan Informasi Klaim Asuransi Dul Rp 500 Juta)

Dul mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil Mitsubishi Lancer di Tol Jagorawi KM8 arah selatan, Minggu (8/9/2013) sekitar pukul 01.45 WIB.

Mobil Lancer B 80 SAL yang dikendarai Dul bersama temannya, Noval menabrak mobil Daihatsu Gran Max B 1349 TEN, dan Toyota Avanza B 1882 UZJ. Dari kecelakaan tersebut tujuh orang meninggal dunia dan sebelas orang mengalami luka termasuk Dul dan Nova.

Sumber: Liputan6
[Continue reading...]

Kembangkan Asuransi Gempa, Maipark Gandeng IFC

- 0 komentar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Maipark Indonesia melakukan kerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) dalam rangka pengembangan produk asuransi gempa. Produk ini bertujuan untuk melindungi perbankan di Indonesia yang menyediakan pinjaman bagi nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Paparan bencana gempa bumi di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia," ujar Presiden Direktur Maipark Frans Sahusilawane di sela penandatanganan kerja sama dengan IFC di Jakarta, Selasa (1/10).

Lebih dari 12 juta penduduk tinggal di wilayah rawan gempa dengan dampak ekonomis mencapai 79 miliar dolar AS. Risiko ini cenderung tinggi di wilayah seperti Sumatra Barat dan Yogyakarta dengan kerugian bank sebesar 15-35 persen dari total pendapatan. Kerja sama antara Maipark dan IFC memungkinkan menyediakan perlindungan bagi bank dari kerugian finansial akibat gempa bumi.

Maipark saat ini tengah melakukan pendataan zona rawan gempa untuk menghitung premi yang dibebankan bagi perbankan pemegang polis. Zonasi saat ini sudah mencapai tingkat kabupaten. Nantinya akan diperkecil lagi ke tingkat kelurahan.

Maipark juga memberikan kriteria khusus untuk risiko akibat gempa yang ditanggung. Frans mengungkapkan risiko gempa yang ditanggung umumnya di atas lima skala richter. Maipark akan berpegang pada standar tersebut.

Pendataan ini merupakan bagian dari tahapan pembentukan produk. Frans mengungkapkan akan ada beberapa tahap sampai produk ini siap ditawarkan ke pasar. Tahap pertama diharapkan selesai pertengahan 2014. "Tahap pertama merupakan 60 persen dari kesiapan produk," ujar Frans.

Produk ini nantinya akan ditawarkan kepada perbankan yang menyalurkan kredit ke UMKM. Pembayaran premi asuransi dilakukan oleh bank, namun bisa dibebankan ke biaya kredit yang disalurkan ke UMKM. Selain perbankan, kredit ini juga dapat ditawarkan kepada Non-Governmental Organization (NGO). NGO membeli produk ini untuk memproteksi pengembangan ekonomi masyarakat yang dibantunya.

Diharapkan tahap pertama selesai di semester pertama 2014 agar pengembangan produk dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya dan mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Country Manager IFC untuk Indonesia Sarvesh Suri mengatakan perlindungan asuransi bagi perbankan yang menyalurkan kredit ke UMKM sangatlah penting. Oleh karena itu IFC memberikan dukungan berupa pendampingan teknis kepada Maipark untuk mengembangkan produk asuransi tersebut.

Proyek ini didanai oleh pemerintah Jepang yang merupakan salah satu donor utama dari Global Index Insurance Facility. Selain Jepang, proyek ini juga didanai oleh Uni Eropa dan Belanda. "Tujuan dari fasilitas ini adalah memperluas penggunaan asuransi indeks sebagai alat mengelola risiko di bidang ppertanian, ketahanan pangan, dan pengurangan dampak bencana," kata Sarvesh.


Reporter : Friska Yolandha
Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber: Republika
[Continue reading...]
 
Copyright © . Portal Berita Asuransi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger