Sebuah pengalaman dari teman Agen Asuransi.
Tubuh saya sontak lemas. Sisca bercerita kondisi roni suaminya. Memori saya berkelabat cepat ke beberapa bulan belakangan, masih tercetak jelas raut muka kurang senang ketika saya menawarkan asuransi kepadanya.
Seandainya saya memaksanya dengan lebih keras!
Waktu itu siska bilang semuanya akan baik-baik saja dan sehat-sehat saja dan sudah ada asuransi dari kantor.
Seminggu yg lalu motor dan perhiasan serta mas kawin sudah dijual untk rawat inap,kemoterapi dan transfusi. Baru 3 bulan sejak pertama di vonis sakit. Rumah yg telah mereka cicil 24bln terancam di over kredit.
Saya berinisiatif untk menggalang dana utk meringgankan beban siska dan roni, "Titip salam saja ya buat roni, semoga cepat sembuh" Itu yg dikatakan para sahabat karib mereka. Dada saya mendesah. Sebagai agen asuransi fungsi saya pun sudah mati. Sebagai sahabat pun saya hanya mampu memberikan jumlah yg tidak banyak dari sisi materi.
Satu hal yg bisa saya bagi dari kisah siska dan roni. Bahwa sebelum kita sibuk berfantasi dgn rancangan investasi, pastikan asuransi menjadi dasar dari rancangan tersebut.
Home » asuransi kesehatan » Suamiku Baru Saja Divonis Cancer
Jumat, Maret 13, 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar