Kepergian komedian Olga Syahputra meninggalkan duka bagi semua sahabat, kerabat dan fans-fansnya. Tak ada yang menyangka Olga akan pergi, terutama setelah kondisinya dikabarkan membaik.
Sebelum meninggal, Olga memang sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit. Terakhir, ia dirawat di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura. Olga didiagnosis menderita meningitis.
Meningitis adalah salah satu penyakit yang menyerang otak. Menurut laman resmi WHO, penyakit ini disebabkan karena infeksi dari bakteri, virus maupun jamur. Berikut penjelasan selengkapnya seperti dilansir Mayo Clinic
Meningitisadalah sebuah kondisi ketika selaput (meninges) yang mengelilingi sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan. Setelah itu, selaput tersebut akan membengkak.
Memang, penyakit ini akan membaik dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Namun, bila dibiarkan begitu saja dan tidak melakukan pengobatan, penyakit ini akan menimbulkan komplikasi serius dan semakin lama akan semakin parah.
Jenis komplikasi yang mungkin akan muncul, antara lain gangguan pada pendengaran, kerusakan pada otak, gagal ginjal, syok, masalah pada memori, dan masalah berjalan. Selain itu, risiko kejang dan kerusakan saraf permanen akan terjadi bila tidak melakukan pengobatan dengan cepat. Hal itu secara tidak langsung akan mengancam jiwa Anda.
Meningitis Bakteri merupakan salah satu dari 100 jenis penyakit/kondisi kritis yang dicover oleh Asuransi kesehatan Allianz rider CI 100, CI+ dan CI. Meningitis bakteri yang menimbulkan peradangan selaput otak atau sumsum tulang belakang sehingga terjadinya ketidak mampuan neurologis yang permanen dan berlangsung paling sedikit 6 minggu. Dimana diagnosanya harus dikonfirmasi oleh dokter ahli syaraf, dan didapatkan adanya infeksi bakteri di dalam cairan otak yang didapatkan dari punksi lumbal.
Baca Pula : Penyakit Kritis Yang Di Cover Allianz
Tanda dan gejala dari penyakit meningitis dapat muncul dalam hitungan jam atau bahkan lebih dari satu atau dua hari. Tanda dan gejala ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi yang baru dilahirkan.
Pada anak lebih dari usia dua tahun dan orang dewasa akan mengalami gejala seperti mendadak demam tinggi, sakit kepala parah tanpa sebab yang jelas, leher kaku, mual, sulit konsentrasi, sensitif terhadap cahaya, ruam kulit,
Sedangkan pada bayi mereka tidak akan mengalami sakit kepala dengan gejala demam tinggi, lebih sering menangis karena tidak nyaman, lesu, tubuh dan leher terasa kaku.
0 komentar:
Posting Komentar