kaca mata
Tampilkan postingan dengan label Aktuaris. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aktuaris. Tampilkan semua postingan

Sabtu, November 21, 2015

Baru 10 asuransi umum miliki aktuaris

- 0 komentar
JAKARTA. Industri asuransi tidak lepas dari hitungan matematis dalam berbisnis. Makanya peran aktuaris sangat dibutuhkan untuk mengukur potensi keuntungan maupun risiko dari perusahaan asuransi. Namun nyatanya, baru segelintir perusahaan asuransi umum yang memiliki tenaga aktuaris sendiri.

Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan baru sekira 12% saja perusahaa asuransi umum yang mempekerjaan aktuaris sebagai karyawan tetap mereka. "Dari 84 perusahaan mungkin hanya 10 yang punya tenaga aktuaris sendiri," kata dia, Senin (27/7).
Hal ini tak lepas dari jumlah aktuaris yang memang masih sangat mini dibandingkan kebutuhan industri. Bagi perusahaan yang belum memiliki aktuaris sendiri, biasanya mereka memakai jasa konsultan aktuaris.

Lantaran belum memadainya jumlah aktuaris di dalam negeri, AAUI meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda kewajiban bagi perusahaan asuransi untuk memiliki aktuaris sendiri hingga tahun 2020 nanti. Jangka waktu lima tahun ini diharapkan bisa digunakan untuk memperbanyak jumlah aktuaris secara signifikan.

Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK bilang, pihaknya belum menerima usulan dari AAUI tersebut secara remi. Namun, ia mengakui ketersedian tenaga aktuaris di dalam negeri masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan.

Menurutnya, kekurangan tenaga aktuaris ini menyebabkan perusahaan asuransi kesulitan melakukan inovasi dalam meracik produk. Alhasil, perkembangan produk asuransi baru pun menjadi monoton. "Akhirnya produk yang dihasilkan sering itu-itu saja," ujarnya.

 Sumber: Kontan
[Continue reading...]

MEA, kualitas aktuaris harus diperkuat

- 0 komentar
JAKARTA. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengaku tak gentar hadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun depan karena telah terbiasa dengan kompetisi.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya, Hendrisman Rahim mengatakan, tidak melihat MEA sebagai ancaman di industri asuransi.

Sebab, perusahaan asuransi besar telah merambah ke Indonesi dalam bentuk usaha patungan atau joint venture (JV) dengan mitra lokal.

"Kami sudah terbiasa head to head dengan perusahaan asuransi lain. Perusahaan asuransi juga tidak mau agen-agennya dipindahkan begitu saja," terang Hendrisman kepada KONTAN.

Namun ada hal yang menjadi kekhawatirannya.
Menurutnya, kualitas sumber daya manusia (SDM) aktuaris dan underwriter di Indonesia perlu ditingkatkan.

Melalui sumber daya manusia yang mumpuni, maka posisi-posisi aktuaris dapat diisi oleh warga negara Indonesia.

"Selain kualitas SDM, kita juga perlu meningkatkan kuantitas aktuaris dan underwriter. Saat ini jumlahnya masih sangat minim," pungkasnya.

Sumber: Kontan 


[Continue reading...]

Jumat, November 20, 2015

Aktuaris minim, asuransi jiwa lebih mahal

- 0 komentar
JAKARTA. Berlangsungnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menghitung hari. Meski asuransi jiwa lokal optimis mampu bersaing dengan perusahaan asuransi asiing, ketersedian sumber daya manusia masih menjadi kendala besar pelaku asuransi dapat bersaing.

Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya mengatakan, perusahaan asuransi dalam negeri masih menghadapi kendala besar dalam pemenuhan tenaga aktuaris. Jumlah aktuaris yang masih sedikit membuat beban yang dikeluarkan asuransi dalam negeri terbilang tinggi. Hal inilah yang membuat premi asuransi dalam negeri masih terbilang mahal.

"Misalnya perusahaan asuransi joint venture. Mereka memiliki tenaga aktuaris asing yang harus bolak balik dari negaranya ke Indonesia. Tentu ini jadi beban yang tinggi harus ditanggung perusahaan. Padahal kalau tenaga aktuaris ada dalam negeri, tentu tidak harus mendatangkan dari luar negeri," terang Hendrisman pada Kamis (19/11).

Untuk mendukung kinerja industri asuransi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap akan ada penambahan tenaga aktuaris di Indonesia. Lembaga yang mengawasi industri keuangan ini pun mencanangkan program 1.000 aktuaris hingga 2018.

Namun Hendrisman mengatakan, pencanangan ini belum akan terasa dalam satu dua tahun ini. Sebab butuh proses untuk tidak sekedar mencetak jumlah aktuaris tapi juga aktuaris yang berkualitas.
Menurut Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), saat ini jumlah aktuaris di Indonesia baru ada 380 orang. Padahal kebutuhan aktuaris di industri asuransi mencapai 700 orang.

 Sumber: Kontan
[Continue reading...]

Kamis, November 19, 2015

AAUI minta wajib aktuaris di 2020

- 0 komentar

JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan kelonggaran terkait kewajiban perusahaan asuransi untuk memiliki aktuaris sendiri. Pasalnya, jumlah aktuaris yang tersedia di dalam negeri masih sangat minim.

Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor mengatakan, sejak beberapa waktu terakhir regulator memang makin memperhatikan jumlah aktuaris di industri asuransi. Bahkan, akhir tahun ini rencananya akan ditentukan batas waktu bagi perusahaan asuransi untuk memiliki aktuaris.

Namun, Julian meminta kewajiban tersebut baru diterapkan lima tahun lagi. "Kami meminta penundaan kewajiban ini jadi 2020," kata Julian, Senin (27/7).

Menurut Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) sendiri, saat ini jumlah aktuaris di Indonesia baru ada 380 orang. Padahal kebutuhan aktuaris di industri asuransi mencapai 700 orang.

Jangka waktu yang diminta oleh pelaku usaha ini, lanjut Julian, diperlukan untuk menggenjot jumlah akutaris di dalam negeri. Karena bila dipaksakan terlalu cepat bisa menimbulkan gejolak yang memberatkan pelaku usaha.

Ketimpangan yang jauh antara kebutuhan dan ketersedian aktuaris ini bisa menyebabkan biaya perusahaan untuk merekrut serang aktuaris jadi terlalu besar. "Biaya di internal perusahaan pun bisa jadi tidak sehat," ungkapnya.

Sumber: Kontan
[Continue reading...]
 
Copyright © . Portal Berita Asuransi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger