kaca mata
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan

Senin, November 16, 2015

4 Asuransi yang Harus Dimiliki Karyawan

- 0 komentar
Liputan6.com, Jakarta - Asuransimemiliki posisi yang sangat penting dalam perencanaan keuangan pribadi Anda saat ini dan juga masa depan.
Dengan memiliki asuransi maka Anda telah melakukan proteksi atas segala risiko yang bakal Anda hadapi nantinya. Maklum, tidak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Jika Anda memiliki asuransi, maka perusahaan asuransilah yang akan melindungi dan mengambil alih kerugian yang Anda alami. Tak heran memiliki asuransi adalah suatu keharusan saat ini, termasuk bagi Anda yang menjadi karyawan di sebuah perusahaan.
Saat ini pemerintah sudah mewajibkan para karyawan dan pekerja di Indonesia untuk memiliki BPJS atau Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan. BPJS ini bisa melindungi karyawan dan pekerja dari kecelakaan kerja dan juga mendapatkan asuransi hari tua. Meski begitu, banyak juga karyawan yang tetap mengambil asuransi swasta untuk jaminan perlindungan segala risiko mereka.
Nah, kalau Anda ingin mendapatkan perlindungan dobel dari asuransi lain, jenis asuransiapa saja yang kita perlukan? Berikut ini empat jenis asuransi terpenting bagi karyawan seperti yang dilansir dari laman moneycrashers.com, Kamis (12/11/2015):

1. Asuransi Kesehatan
Siapa sih yang mau jatuh sakit? Sayangnya sakit bukannya sesuatu yang bisa ditolak jika sudah datang menghampiri.
Jika sakit Anda ringan, dana yang dikeluarkan mungkin bisa Anda bayar sendiri. Tetapi bila yang datang penyakit serius hingga membutuhkan operasi atau arus menginap berhari-hari di rumah sakit, maka keberadaan asuransi sangat penting.
Karena itu, siapkan asuransi kesehatan sejak dini karena asuransi kesehatan akan membantu meringankan beban biaya yang akan Anda tanggung. Jangan pernah menunggu sakit dulu baru membuat asuransi. Daripada membuang waktu menelepon ke agen asuransi satu per satu untuk menanyakan premi, coba bandingkan dulu di internet, misalnya lewat website ini.

2. Asuransi Kecelakaan
Asuransi ini juga penting Anda miliki untuk membantu ketika mengalami musibah kecelakaan yang mengakibatkan kematian, cacat tetap, atau luka-luka. Jika yang terjadi adalah cacat tetap, Anda akan membebani keluarga seumur hidup. Di sinilah asuransi kecelakaan akan membantu melindungi keluarga dari risiko tersebut karena segala biaya akan diambil alih oleh pihak asuransi.
Oh ya, karena risiko yang diakibatkan kecelakaan sama tingginya dengan kematian, bila Anda ingin mengambil asuransi kecelakaan, baiknya nilai premi disamakan dengan premi asuransi jiwa. Sebelum memutuskan beli asuransi jiwa yang mana, ada baiknya Anda membandingkan kelebihannya masing masing dulu di sini atau manfaatkan promo gratis asuransi senilai 25 juta ini.

3. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa juga sangat penting bagi Anda yang telah bekerja, terutama jika Anda adalah pencari nafkah utama di keluarga Anda, karena asuransi ini memberikan pengantian tunai kepada ahli waris jika Anda meninggal dunia.
Beberapa perusahaan sudah ada yang memberi asuransi jiwa kepada karyawannya. Nilai pertanggungan berbeda-beda bagi setiap karyawan karena ditentukan oleh masa kerja dan jumlah penghasilan tahunan. Perlindungan akan berakhir jika Anda sudah tak bekerja lagi di perusahaan tersebut.
Tapi jika kantor Anda tak menyediakan asuransi jiwa, Anda juga bisa mendapatkannya sendiri. Biar tak salah pilih, sebaiknya konsultasi dulu kepada yang lebih ahli mengenai aneka produk yang paling cocok dengan kondisi dan kebutuhan Anda, atau lakukan konsultasi gratis di sini.

4. Asuransi Hari Tua atau Pensiun
Untuk mempersiapkan dana pensiun atau kebutuhan hari tua, Anda bisa membuat asuransi hari tua sejak dini secara pribadi karena tidak semua perusahaan memiliki program pensiun atau mengikutkan Anda dalam program jaminan pensiun.
Asuransi hari tua ini selain memproteksi diri Anda di masa tua, juga sekaligus mengumpulkan dana pensiun untuk menjamin hidup Anda setelah pensiun. Banyak orang tua yang sudah masuk usia pensiun masih terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal, Anda maunya menikmati masa tua dengan bahagia dan santai bersama keluarga, bukan? (Vna/Ahm)

Sumber: Liputan6
[Continue reading...]

Selasa, November 04, 2014

Tips Memilih Asuransi yang Aman

- 0 komentar
Asuransi jiwa dilakukan untuk membantu kita dimasa yang akan datang ketika terjadi musibah dengan keluarga. Dengan mengasuransikan jiwa pada orang-orang terdekat kita mereka akan mendapatkan perlindungan finansial ataupun ganti rugi untuk jiwa ketika terjadi suatu musibah kecelakaan hingga kematian. Karena kematian tersebut menyebabkan pendapatan seseorang hilang dengan demikian dana cadangan ini bisa bermanfaat untuk keluarga yang ditinggalkan. Ketika anda akan mengasuransikan jiwa sebaiknya ketahuilah beberapa tips memilih asuransi yang aman berikut ini.

tips memilih asuransi yang aman
Tips aman Asuransi yang pertama, menyesuaikan dengan kondisi keuangan, kondisi keuangan ini penting untuk diperhatikan karena sangat berkeitan dengan kemampuan untuk membayar premi sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Sehingga usahakan untuk memilih premi yang dapat dijangkau sesuai dengan kondisi ekonomi. Tips aman asuransi kedua, perhatikan polis asuransi yang telah dibuat  dan disepakati dengan jasa asuransi, supaya mempermudah anda untuk mencapai keinginan. Salah satu jalan terbaik adalah anda harus mampu memperbaharui polis berdasarkan kondisi saat ini.

Tips aman asuransi yang ketiga, tanggap dengan perubahan yang ada, ketika perubahan yang dilakukan dapat membuat kita nyaman serta mendapatkan keuntungan bisa tetap diikuti. Namun, ketika perubahan yang dilakukan akan membuat kita rugi sebaiknya lakukan pengajuan banding atas hak kita sebagai pengguna jasa asuransi jiwa. Lakukan track record perusahaan asuransi, karena anda harus pintar memilih perusahaan asuransi dan ketahuilah tentang seluk beluk jasa asuransi teresbut apakah bunatif atau tidak. Kemudian harus memahami polis yang anda gunakan, karena hal ini sangat penting untuk dikoreksi secara baik. Sehingga jangan sampai terlihat bodoh dengan asal menyetujui saja tetapi tidak memahami tentang isi polis yang sudah disepakati.

Pahami hukum asuransi, hal ini sangat penting untuk dipahami sebelum membeli jasa asuransi jiwa.
Beberapa tips diatas bisa membantu anda untuk menentukan jasa asuransi jiwa yang aman dan, sesuai keinginan anda untuk dimasa yang akan datang. Asuransi jiwa memang bisa dijadikan sebagai dana cadangan ketika anggota keluarga mengalami musibah. Karena kita tidak pernah tahu kapan musibah itu akan datang. Hal tersebut dapat diantisipasi dengan mendaftarkan asuransi jiwa untuk anggota keluarga pada jasa asuransi yang aman.
[Continue reading...]

Kamis, September 12, 2013

Langkah Bijak Lindungi Keluarga Lewat Asuransi

- 0 komentar
Jakarta – Dalam menjalani kehidupan ini, manusia selalu di liputi misteri dan ketidak pastian dan termasuk kematian. Namun sejatinya, risiko menghadapi kehidupan di masa-masa mendatang bisa diminimalisir jika diantisipasi dengan perencanaan keuangan yang matang dan termasuk memanfaatkan asuransi sebagai perlindungan kesehatan dan jiwa. Apalagi biaya kesehatan tiap tahunnya selalu mahal. Menurut hasil survei Global Medical Trends Report dari Towers Watson pada 2012 mengungkapkan, biaya kesehatan tiap tahunnya terus meningkat dari 10,70% ke 13,55% per tahun.

Tentunya akan terasa percuma hasil kerja sekian tahun, jika hasil income yang didapat tidak disisihkan untuk mempunyai proteksi diri dan sebaliknya habis hanya menutupi kerugian biaya pengobatan. Tidak bijak rasanya jika menggunakan uang tabungan untuk menutupi kerugian yang harus dialami oleh seseorang akibat resiko yang terjadi, karena pada umumnya tabungan akan disimpan dan dipergunakan untuk menjamin masa depan keluarga di masa depan.

Namun sayangnya, kesadaran untuk menggunakan asuransi sebagai proteksi biaya kesehatan dan jiwa masih rendah. Maka tidak heran jika masih ada orang yang mempertanyakan mengenai manfaat asuransi terutama asuransi jiwa bagi kehidupan dan masih banyak beranggapan bahwa menyisihkan uang untuk menabung akan jauh lebih berguna daripada membuangnya untuk membeli asuransi yang manfaatnya tidak jelas. Belum teredukasinya masyarakat Indonesia secara untuh akan pentingnya berasuransi, masih menjadi persoalan klasik mengapa penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah, yakni 1,1%.

Angka tersebut tertinggal dari negara-negara tetangga, yaitu Malaysia dengan penetrasi 3% dan Singapura 4,3%. Bahkan di Inggris penetrasi asuransi di Inggris sebesar 9,5%. Bahkan di Indonesia masih terjadi kesenjangan yang cukup lebar antara populasi masyarakatnya dengan jumlah peserta asuransi di Indonesia. Selain itu, data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan, penetrasi asuransi jiwa hanya 3% dari jumlah penduduk, namun untuk angka pemegang polis sendiri masih di level 1% dari jumlah penduduk. Kemudian penetrasi agen asuransi jiwa, yang kini mencapai 175.000, masih sangat minim dibandingkan jumlah populasi penduduk Indonesia yang mencapai 230 juta jiwa.

Kondisi inipun diakui langsung Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia Bert Paterson. Menurutnya, tingginya jumlah penduduk Indonesia yang membayar sendiri biaya kesehatan disebabkan masih minimnya edukasi tentang manfaat asuransi dan lebih mengutamakan keperluan lain dibandingkan kesehatan. Tercatat sebagian besar penduduk Indonesia membayar biaya kesehatan secara mandiri atau tidak melalui asuransi, dengan angka mencapai 70%.

Bert mengatakan, prioritas kehidupan manusia berpatokan pada tiga hal yaitu kesehatan, pendidikan, dan dana pensiun. Lebih jauh, Bert mengatakan, ada dua tren yang memengaruhi seluruh dunia. Pertama, angka harapan hidup semakin tinggi. Yang kedua, dunia pengobatan semakin canggih sehingga semakin banyak masyarakat bisa diselamatkan dari penyakit-penyakit yang mematikan. Akan tetapi, Bert berpandangan ketika umur manusia semakin lama dan pengobatan semakin canggih, maka biaya yang dibutuhkan manusia untuk merawat kesehatannya pun semakin besar. ”Dengan berkembangnya usia rata-rata hidup pasti problem kesehatan jadi utama dan problem kesehatan tak bisa lepas dari problem keuangan,” ujarnya.

Manfaat Berasuransi
Oleh karena itu, asuransi kesehatan dan jiwa sangat penting dimiliki oleh mereka yang mempertimbangakan kebahagiaan keluarga karena asuransi jiwa, khususnya tidak hanya melindungi si pemegang polis, melainkan juga melindungi anggota keluarga. Perlindungan kesehatan yang ditawarkan oleh asuransi jiwa misalnya tentu akan sangat berguna untuk menghindarkan diri dari penggunaan uang tabungan untuk biaya pengobatan yang ke depannya akan semakin mahal. Perlindungan kecelakaan akan memberi pemegang polis biaya pertanggungan jika terjadi kecelakaan yang mungkin terjadi di berbagai tempat dan waktu. Banyak terjadi sebuah keluarga harus menerima kenyataan hidup pahit. Sang Ayah sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah jatuh sakit dan sampai meninggal dunia sehingga meninggalkan sang istri yang tidak bekerja dan dua anaknya yang masih kecil. Namun kehidupan tetaplah harus dijalani, tentunya sang istri akan sangatlah kesulitan biaya untuk membesarkan ke dua anak-anaknya.

Namun lain ceritanya, jika pemegang polis yang juga tulang punggung keluarga sudah dilundungi dengan asuransi, tidak akan meninggalkan beban terhadap keluarga yang ditinggalkan karena mendapatkan pertanggungan dari asuransi dan termasuk hasil dari investasinya. Maka menjawab kebutuhan pasar akan asuransi untuk keluarga, PT Sun Life meluncurkan banyak produk asuransi dan manfaatnya, diantaranya program asuransi jiwa Term Life yang memberikan keluarga keamanan saat ini dan di masa depan. Manfaat lain asuransi Term Life adalah memberikan 100% uang pertanggungan apabila tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi.

Selain itu, Sun Life juga meluncurkan layanan perlindungan Sun Medical Executive (Sun MED). Kata Elin Waty, Chief Distribution Officer PT Sun Life Financial Indonesia, produk ini diklaim perusahaan menawarkan beragam manfaat yang berbeda dengan produk lain. Manfaat pertama adalah usia pertanggungan mulai dari 15 hari sampai dengan 88 tahun. Menurut Elin, Sun Life merupakan satu-satunya asuransi yang mengcover usia pasien hingga 88 tahun.

Manfaat lain adalah Sun MED memungkinkan nasabah untuk menikmati sistem nontunai (cashless) yang sederhana. Dengan demikian, nasabah dapat memperoleh layanan yang cepat dari rumah sakit. Selain itu, benefit lain adalah biaya operasi atau perawatan setelah rawat inap akan dibayar berdasarkan tagihan yang disesuaikan dengan batas tahunan.
Sebagai informasi, dalam memperluas pasar produk asuransi Sun Life membentuk perusahaan asuransi jiwa patungan dengan PT CIMB Niaga dengan nama PT CIMB Sun Life. Dimana tahun 2012, membukukan total pendapatan premi sebesar Rp1,08 triliun per 31 Desember 2012 (belum diaudit/unaudited) atau meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 yang sebesar Rp943 miliar. Sementara pendapatan premi bisnis baru perseroan mencapai Rp1,037 triliun (belum diaudit) atau meningkat 14% dibandingkan kuartal IV 2011 yang hanya Rp908 miliar.

Sumber: Neraca
[Continue reading...]

Selasa, September 10, 2013

Cermat Memilih Asuransi Pendidikan untuk Anak

- 0 komentar
SAYA ingin menanyakan, bagaimana cara ikut asuransi yang bagus, dalam konteks asuransi pendidikan untuk anak. Tapi saya belum punya anak, sekedar jaga-jaga saja. Dan jenis asuransi apa yang bagus. Maaf, sedangkan saya tinggal jauh dari kota, khusus di daerah saya cuma ada bank BRI, harapan saya ikut Prudential. Tapi itu tidak mungkin karena ribet (maklum dari kampung). Tolong solusinya.

Matur suwunNanang Setyawan
Jawab :
Halo salam kenal mas Nanang, senang sekali mengetahui bahwa walaupun mungkin anda tinggal jauh dari perkotaan tapi sudah melek asuransi dan mulai merencanakan keuangan anda.

Produk asuransi yang bagus tentunya yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita, jadi jangan mudah tergiur dengan iming-iming serta janji manis dari si penjual. Dan konsep asuransi pendidikan sendiri pada dasarnya adalah orangtua yang menabung sekian rupiah secara rutin, jadi ketika si anak tiba waktunya masuk sekolah SD misalnya, si orangtua tidak perlu gelagapan lagi mencari dana untuk si anak bisa sekolah, karena dana yang ia tabung sudah terakumulasi dan dikelola oleh perusahaan asuransi.

Begitu pula ketika si anak waktunya masuk SMP dan seterusnya, si orangtua juga bisa lebih tenang karena ia telah menabung agar anaknya bisa sekolah di tempat yang diinginkan. Dan yang paling  penting dari konsep ini adalah bila si orangtua yang merupakan pencari nafkah mengalami kemalangan yang membuat ia tidak bisa mencari nafkah lagi entah itu karena sakit, kecelakaan ataupun bahkan meninggal, maka si anak akan tetap bisa masuk sekolah ketika waktunya tiba, karena penyediaan dana untuk si anak masuk sekolah sudah ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Maka dengan konsep inilah maka kita membeli asuransi, jadi tidak hanya mengejar imbal hasil investasi semata. Karena imbal hasil dari produk asuransi apalagi yang berbasis Unitlink tidak selalu positif, tapi ada kemungkinan juga tidak semanis proyeksinya. 
Mensiasati kesulitan anda yang mungkin belum menemukan produk asuransi yang cocok didaerah anda, sebenarnya layanan perbankan sendiri saat ini sudah banyak yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi, jadi anda bisa datang ke customer service yang ada dan berdiskusi tentang produk yang sesuai. 

Pastinya produk yang anda pilih harus juga disesuaikan dengan kemampuan anda membayar secara rutin. Bila ternyata cabang bank yang ada di daerah anda belum menjual produk yang anda butuhkan dan juga karena anda belum memiliki anak, maka cukup masukan uang anda di produk perbankan dan gunakan konsep yang dijabarkan di atas tanpa perlu menentukan secara pasti kapan dana tersebut akan dicairkan. Bila anda sudah bisa menabung secara rutin dan disiplin, paling tidak anda sudah memenuhi beberapa hal dari konsep asuransi pendidikan tersebut.


Salam,

Andy Nugroho, CFP
Perencana Keuangan
MRE Financial & Business Advisory 
MitraRencanaEdukasi, PT I Jl. Musi no.33, Cideng, Jakarta Pusat I T. 021-2550 2425 F. 021-2550 2555 I www.mre.co.id I Follow us @mreindonesia

See us live at www.financeku.com , our Live Video Streaming workshop on Financial Planning, Investment & Entrepreneurship

Anda memiliki pertanyaan seputar masalah keuangan, kami siap beri solusinya. Kirimkan pertanyaan Anda ke economy@okezone.com, dan redaksi@okezone.com dengan subyek "Konsultasi Ekonomi".  
(//wdi)

Sumber: Okezone
[Continue reading...]

Selasa, September 03, 2013

Pilih dengan Tegas : Tabungan atau Asuransi?

- 0 komentar
JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki rekening tabungan di bank kini sudah menjadi kebutuhan primer seiring dengan peningkatan kebutuhan transaksi yang banyak memanfaatkan jasa perbankan. 

Dahulu kala, masyarakat mungkin hanya mengenal tabungan nasional alias tabanas. Kini, ada tabungan pendidikan, tabungan haji, tabungan berhadiah langsung mulai mobil hingga gadget mahal, juga tabungan yang dilengkapi dengan perlindungan atau asuransi jiwa, dan lain sebagainya.

Khusus untuk tabungan yang dilengkapi dengan asuransi jiwa, Anda mungkin sudah banyak menemui di berbagai bank. Di Bank Mandiri, misalnya, ada Tabungan Rencana Mandiri, lalu di CIMB Niaga ada Tabungan Mapan, lalu ada pula Tabungan Taka di OCBC NISP, dan lain sebagainya.

Kebanyakan bundel tabungan dan asuransi itu melindungi kelanjutan pembayaran setoran tabungan ketika si nasabah meninggal dunia. Alhasil, si ahli waris tetap mendapatkan tabungan sesuai target di awal kontrak, tanpa ada pemberian santunan uang pertanggungan.

Skema yang sedikit berbeda ditawarkan produk tabungan asuransi keluaran Bank BNI yang bekerjasama dengan Sunlife Financial, bernama Rencana Pintar. Bagian layanan konsumen Sunlife Financial membeberkan, produk ini sebenarnya sudah lama ditawarkan. Namun, mulai tahun 2013 ini, target tabungannya dinaikkan dari semula Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta.

Target tabungan Rp 50 juta itu memiliki masa kontrak 17 tahun. Untuk mencapai nilai itu, nasabah harus menyetor Rp 334.000 per bulan selama 10 tahun. Jadi, total setoran nasabah selama kontrak adalah Rp 40,8 juta. “Setoran memakai sistem autodebet dengan rekening Bank BNI,” jelas customer service Sunlife.

Seperti tabungan berjangka, nasabah tidak bisa mengambilnya sewaktu-waktu. Tabungan baru bisa ditarik bertahap mulai tahun kelima dengan nilai yang ditentukan. Penarikan pertama pada tahun kelima senilai Rp 5 juta, lalu di tahun ke-11 sebesar Rp 7,5 juta, tahun ke-14 senilai Rp 12,5 juta, dan tahun ke-17 sebesar Rp 25 juta. Produk ini memiliki coverage asuransi jiwa bagi si nasabah selama masa kontrak.

Dus, jika di tengah masa kontrak si nasabah meninggal dunia, ahli waris berhak mendapatkan tabungan Rp 50 juta dan uang pertanggungan Rp 50 juta. Namun, jika selama masa kontrak tidak ada risiko jiwa, nasabah cuma berhak mendapatkan tabungan Rp 50 juta.

Pertanyaannya, seberapa menarik menempatkan dana di produk tabungan dengan fitur asuransi seperti itu? Diana Sandjaja, perencana keuangan MRE Consulting, menilai, produk besutan Sunlife dan Bank BNI itu boleh jadi menarik di mata mereka yang masih awam dengan produk investasi. “Terlebih, antara uang yang disisihkan lebih kecil dibandingkan pengembalian yang nanti diterima,” kata dia.

Namun, jangan terburu menubruk sebuah produk sebelum melihat lebih detail. Ada baiknya memperhatikan saran dari para perencana keuangan lebih dulu, berikut ini:

Lihat kebutuhan
Membeli produk keuangan atau investasi tidak berbeda dengan membeli barang biasa. Anda harus tahu persis produk seperti apa yang Anda butuhkan. Untuk mengetahui produk yang tepat, Anda perlu menentukan terlebih dulu tujuan keuangan dan menyiapkan perencanaan. Dengan mengetahui tujuan keuangan, Anda bisa lebih tepat menentukan instrumen atau produk seperti apa yang bisa membantu Anda mencapai tujuan tersebut.

Misalkan Anda butuh asuransi jiwa dengan nilai uang pertanggungan Rp 1 miliar. Menjadi salah alamat jika Anda malah membeli asuransi jiwa dengan uang pertanggungan Rp 50 juta hanya karena tergiur kemasan produk yang seolah menarik.

Pelajari produk
Sebelum memutuskan membeli sesuatu, pastikan Anda tahu apa yang Anda beli. Tabungan bank unggul dari sisi likuiditas atau kemudahan pencairan dana kendati bunganya kecil. Dus, produk tabungan dengan keterbatasan waktu penarikan jelas kurang menarik dipilih. Rakhmi Permatasari, perencana keuangan Safir Senduk dan Rekan, menambahkan, tabungan juga tidak tepat dipilih jika Anda bertujuan mengembangkan dana. Pilihlah produk investasi, seperti reksadana, obligasi, atau saham.

Sebagai contoh, dengan menyisihkan Rp 334.000 per bulan di reksadana saham berimbal hasil rata-rata 20 persen per tahun selama 10 tahun, Anda berpeluang memperoleh dana Rp 127,7 juta! Itu pun tanpa ada pembatasan kapan Anda hendak mencairkannya.

Risiko reksadana saham memang lebih besar dibanding tabungan. Namun, dengan strategi diversifikasi risiko yang tepat, mengembangkan dana di produk investasi adalah langkah terbaik jika Anda ingin mendapatkan hasil sesuai tujuan keuangan.

Jangan malas
Setiap produk keuangan dan investasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Tak perlu bingung menghadapi tawaran produk nan bejibun. Syaratnya, Anda tidak boleh malas meluangkan waktu untuk belajar dan meriset produk yang ada di pasaran satu per satu.

Manfaatkan informasi yang melimpah di media untuk menambah pengetahuan finansial Anda. Untuk mengetahui kebutuhan asuransi jiwa atau dana investasi, Anda bisa memanfaatkan aplikasi penghitungan di laman institusi perencana keuangan atau perusahaan asuransi. Website www.kontan.co.id juga menyediakan fasilitas penghitungan serupa.

Dengan melakukan perhitungan seperti itu, Anda bisa lebih mampu melihat kelayakan sebuah produk untuk dipilih, dan perbandingannya dengan produk sejenis di pasar.

Singkat cerita, memilih produk keuangan atau investasi memang membutuhkan usaha khusus. Namun, demi kenyamanan finansial keluarga Anda, tidak ada lagi alasan untuk terus malas belajar, bukan? (Ruisa Khoiriyah, Agung Jatmiko)
Sumber : Kontan, Kompas
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
[Continue reading...]

Senin, September 02, 2013

Jangan Terburu-buru Punya Asuransi di Usia Muda, Apa Alasannya?

- 0 komentar
Liputan6.com, Banyak pakar perencanaan keuangan yang menyarankan masyarakat Indonesia untuk memiliki perencanaan keuangan sejak usia muda. Tak hanya itu, para pegawai juga dianjurkan untuk memiliki produk jasa keuangan sesperti asuransi.

Namun menurut President Director and Country Manager, Aegon Geoffrey Simms, sebaiknya para generasi muda tidak terburu-buru memiliki perencanaan keuangna atau membeli produk asuransi.

"Dari sudut pandang pribadi, sebelum para pemuda memikirkan soal perencanaan keuangan termasuk jenis asuransi apa yang mereka butuhkan, mereka sebaiknya menghabiskan beberapa tahun dulu untuk bekerja. Tapi tidak hanya bekerja di satu tempat dan mengantongi berbagai pengalaman," ujar CEO di perusahaan asuransi multinasional tersebut saat ditemui Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Senin (2/9/2013).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, jika orang-orang berusia muda cenderung ingin bebas dan mencoba banyak hal di usianya. Setelah itu, barulah seseorang bisa merencanakan keuangan dan menentukan jenis asuransi yang dibutuhkannya.

"Cobalah beberapa pekerjaan terlebih dahulu sampai mereka (pada pemuda) menemukan pekerjaan yang memang mereka inginkan, apa yang mereka butuhkan dan apa prioritas hidupnya," jelas dia.

Dia menilai, mengikat diri terlalu cepat dengan perencanaan keuangan dan produk asuransi dapat menghilangkan fleksibilitas karir seseorang.

Mengikuti program perencanaan keuangan di usia terlalu muda dapat membatasi karir dan peluang mencoba berbagai pekerjaan yang berbeda.

"Mereka akan merasa terkunci. Mereka akan terlalu fokus dan terobsesi untuk mendapatkan pendapatan guna membayar produk keuangan seperti asuransi. Mereka tak akan tenang setiap mendekati tanggal jatuh tempo pembayaran. Orang-orang tersebut akan kehilangan fleksibilitas karir dan finansialnya," terang Simms.

Namun Simms mengatakan, bagi orang-orang yang memiliki tanggungan keluarga atau menjadi tolak pungggung keluarganya, perencanaan keuangan sebaiknya dipikirkan sejak awal. Simms menyarankan untuk segera mulai memikirkan perencanaan keuangan dan berkomitmen dalam menjalankannya.

"Jadi jangan terlalu dini punya asuransi, tapi juga jangan terlalu lambat," tandas dia. (Sis/Nur)

Sumber: Liputan6

Anda punya pendapat lain? Silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.
[Continue reading...]
 
Copyright © . Portal Berita Asuransi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger