kaca mata

Senin, Juli 14, 2014

Bagaimana Cara Investasi Reksa Dana Saham Saat IHSG Turun?

Sejak awal hingga pertengahan 2013 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh rekor tertingginya sepanjang masa. Tetapi kemudian turun secara signifikan dan membuat pertumbuhannya negatif.

Para investor reksa dana saham pasti mengamati bahwa harga per unit penyertaan pun turun. Dalam reksa dana, harga per unit penyertaan dikenal juga sebagai Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit, yang dihitung secara harian oleh Bank Kustodian, dan dipublikasikan di berbagai media.

Sebelum pusing memikirkan untung ruginya berinvestasi pada reksa dana saham, mari kita mundur sebentar dan pikirkan dulu. Saat mulai berinvestasi, apa ya tujuan investasinya?
Apakah untuk renovasi rumah, membeli mobil, berlibur, dana pendidikan atau pun dana pensiun? Atau sekadar hanya untuk keranjang tempat dana menganggur dengan tujuan akumulasi nilai aset sampai setinggi-tingginya?

Berikut pemaparan Perencana Keuangan ZAP Finance Fitri Oktaviani mencoba memberi pandangannya seperti dikutip detikFinance dari situs resminya, Jumat (31/1/2014).

Tujuan-tujuan itu sangat terkait dengan jangka waktu berinvestasi dan tingkat risiko yang bisa diambil dalam penentuan jenis investasi. Tujuan jangka pendek kurang dari 1 tahun tentu saja tidak direkomendasikan untuk menggunakan produk reksa dana saham.

Dengan adanya komponen saham pada portfolionya, pada umumnya pergerakan reksa dana saham atau campuran mengikuti arah pergerakan IHSG. IHSG merupakan indikator pergerakan saham yang mencakup seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam keadaan saat ini, di mana harga (hampir semua) saham turun, otomatis IHSG pun turun nilainya. Per 27 Agustus 2013 IHSG mencapai 3967. Sekadar informasi, per 1 Maret 2013 IHSG ada pada nilai 4970. Dengan penurunan IHSG yang mencapai 20% dalam 5 bulan, reksa dana saham pun mencatatkan return atau hasil yang negatif.

Perlukah kita khawatir?

Tentu saja. Jika anda berinvestasi pada reksa dana saham untuk jangka pendek, anda pasti sangat khawatir. Instrumen saham memang memiliki karakteristik nilai yang naik turun sesuai pasar. Karenanya, untuk investasi jangka pendek (kurang dari 5 tahun) tidak direkomendasikan untuk masuk ke dalam instrumen yang mengandung saham di dalamnya.

Tujuan investasi adalah peningkatan aset atau keuntungan di masa yang akan datang. Perlu diingat, investasi itu tidak selalu menguntungkan. Setiap investasi, apapun itu, memiliki risiko. Risiko dalam investasi adalah kemungkinan berkurangnya (atau pun hilangnya) dana yang telah diinvestasikan.

Dengan kondisi saat ini, apakah IHSG akan terus turun dan reksa dana saham akan makin jatuh nilainya?

Berdasarkan sejarah penurunan nilai IHSG biasanya diikuti lagi dengan kenaikan. Pada 2007, level tertinggi IHSG mencapai 2745. Sekitar 10 kali dari nilai terendahnya di tahun 1998. Begitu juga saat tahun 2008, IHSG mencapai nilai terendah di bawah 1.100 kemudian memecahkan rekor hingga 5.214 di bulan Mei 2013. Kenaikan hingga 5 kali lipat dalam 5 tahun.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa secara historis, investasi pada komponen saham di IHSG dalam jangka panjang bisa menguntungkan secara signifikan. Tentunya tidak dalam waktu 1 atau 2 tahun, tapi dalam jangka waktu yang lebih panjang. Investasi pada reksa dana saham idealnya dilakukan untuk jangka waktu di atas 5 tahun. Lebih baik lagi untuk investasi sangat panjang dengan jangka waktu di atas 10 tahun, misalnya untuk dana pendidikan kuliah anak ataupun dana pensiun atau kesehatan pensiun.

Lalu apa yang harus saya lakukan sekarang?

Krisis pada bursa saham, yang di Indonesia ditandai dengan turun tajamnya IHSG, bisa menjadi bencana pada sebagian orang. Tapi bisa juga menjadi keuntungan besar bagi orang-orang lainnya. Pada saat ini investor reksa dana sebenarnya memiliki keuntungan, karena reksa dana adalah dana kelolaan yang diinvestasikan dan dikelola oleh Manajer Investasi. Jika anda tidak ingin pusing menghadapi naik turunnya harga saham, tidak perlu khawatir karena manajer investasi lah yang akan mengelola dana anda. Dan mereka yang lebih pusing dengan naik turunnya IHSG saat ini.

Selain itu, reksa dana saham terdiri dari berbagai saham, tidak hanya 1 saham. Sehingga dana yang anda investasikan otomatis terdiversifikasi ke dalam beberapa saham dan mengurangi risikonya. Manajer investasi yang akan memilih saham-saham apa saja dalam portfolio reksa dananya, dan anda dapat mengetahui isi portfolio tersebut dari fund fact sheet serta prospektus reksa dana yang bersangkutan.

 Dalam keadaan IHSG saat ini, yang dapat dilakukan investor reksa dana saham adalah:
  • Memastikan bahwa reksa dana saham yang dipilih merupakan produk dari Manajer Investasi yang memiliki kinerja baik secara historis. Manajer investasi dengan dana kelolaan yang besar biasanya lebih berpengalaman menangani krisis.
  • Memastikan bahwa reksa dana saham yang dipilih memilki portofolio yang berisi saham-saham dari perusahaan berkinerja baik dan tahan menghadapi krisis. Saat krisis, perusahaan yang bertahan biasanya yang produknya tetap dicari masyarakat untuk konsumsi, maupun untuk pembangunan infrastruktur.
  • Melakukan pembelian secara bertahap untuk mengurangi risiko. Dengan membeli Reksa Dana baik di saat harga sangat murah, murah dan mahal, diharapkan anda akan mendapatkan nilai rata-rata yang lebih baik di banding jika membeli sekaligus.
  • Melakukan diversifikasi aset. Mungkin saatnya anda memiliki juga reksa dana saham lain (pasar uang, campuran ataupun pendapatan tetap) serta berinvestasi di tempat lain.
  • Tetap tenang dan memantau investasi anda. Andalah yang paling tahu, berapa besar risiko yang bisa anda ambil. Berapa tingkat keuntungan yang bisa diharapkan, dan berapa jumlah kerugian yang bisa ditanggung.
Investasi pada reksa dana saham memang berbeda dari menyimpan uang di deposito dan tabungan yang dijamin oleh pemerintah. Tapi perlu diingat bahwa saat ini return di tabungan kurang dari 2% per tahun, dan di deposito sekitar 5% per tahun nett. Dengan tingkat risiko lebih tinggi, diharapkan pengembalian hasilnya juga akan lebih besar. Tentu saja, pilihan di tangan anda.


 
Sumber : detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . Portal Berita Asuransi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger